Musim Hujan, Produksi Rengginang Lorjuk Terhenti

Avatar of PortalMadura.com

SUMENEP (PortalMadura) – Curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini memaksa para pengrajin Rengginang Lorjuk di Sumenep, Jawa Timur menghentikan produksi.

Hal tersebut diakibatkan minimnya sinar matahari yang menjadi pengering utama camilan khas sumenep tersebut.

Seperti yang diungkapkan Suparman (40) salah satu pengrajin home industri Rengginang Lorjuk asal Desa Kapedi, Kecmatan Bluto, Sumenep.

Menurut Suparman, tingginya curah hujan membuat proses pengeringan Rengginang Lorjuk tidak dapat maksimal.

Sedangkan disisi lain, para pengrajin menilai kualitas pengeringan selain menggunakan panas matahari akan menjatuhkan kualitas Rengginang Lorjuk yang di hasilkan.

“Sementara stop produksi dulu, tidak ada Matahari” ujarnya, Senin (6/1/2014).

Beruntung Suparman sebelumnya telah memiliki stok Rengginang Lorjuk, sehingga dia masih mampu memenuhi permintaan para pelanggannya.

“Sebelumnya kami sudah stok, tapi kalau hujan terus dalam satu minggu sudah habis” ungkapnya dengan nada cemas.

Akibat terhentinya sebagian besar produksi membuat harga Rengginang Lorjuk di pasaran meroket.

Sebelumnya jika satu bungkus Rengginang Lorjuk kualitas Super berisi 40 dibandrol Rp. 15-18 ribu per bungkus , kini melambung hingga mencapai Rp. 25 ribu per bungkus. (deny)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.