Muslim Perlu Tahu, Inilah 6 Cara Agar Bisa Salat Dengan Khusyuk Ala Imam Al Ghazali

Avatar of PortalMadura.Com
Muslim Perlu Tahu, Inilah 6 Cara Agar Bisa Salat Dengan Khusyuk Ala Imam Al Ghazali
ilustrasi (trendkita.com)

PortalMadura.Com dengan khusyuk tidaklah mudah. Butuh kerja keras untuk mencapai tingkatan itu. Seringkali ketika salat antara ucapan dan pikiran tidak seirama. Lidah melafalkan bacaan salat, sementara hati mengembara entah ke mana.

Seperti yang dipaparkan oleh Imam besar, Al Ghozali, mengingatkan agar umat Islam jangan sampai lalai dalam salatnya. Lalu, bagaimana seorang muslim bisa mengingat Allah jika dalam salatnya hanya berisi kelalaian?.

Umat Islam yang lalai dalam salatnya sama seperti hidup namun tidak memiliki daya gerak. Imam Al Ghazali mengatakan bahwa batin di dalam salat merupakan gabungan dari enam perkara yakni kehadiran hati, tafahhum, takzim, haibah, raja', dan haya.

Berikut penjelasan dari enam perkara tersebut:

Menghadirkan Hati
Menghadirkan hati merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap umat muslim yang hendak melaksanakan salat. Sehingga ia akan selalu tersadar dan tidak berpikiran hal yang ada di luar salat.

Tafahhum (Mengerti)
Tafahhum memiliki arti bahwa setiap muslim harus mengetahui makna bacaan ketika mengerjakan salat. Bagaimana mungkin seseorang bisa khusyuk jika ia sendiri tidak mengerti apa yang diucapkannya?.

Haibah (Takut Namun Hormat)
Memiliki rasa takut terhadap Allah sangatlah penting, baik di dalam salat maupun di luar salat. Namun ketakutan terhadap Allah lebih kepada rasa hormat, sehingga sifat ini akan menghantarkan seorang manusia untuk lebih dekat kepada tuhannya.

Takzim (Hormat)
Selain rasa takut, seorang manusia juga dituntut untuk memiliki rasa hormat. Dengan begitu pikiran dan hatinya tidak akan berani untuk memikirkan perkara lain di dalam salat.

Raja' (Berharap)
Dalam hidup manusia, harapan demi harapan pasti selalu ada dalam hati maupun pikiran. Sebagai seorang muslim, manusia dituntut untuk memiliki harapan yang besar terhadap kehidupan akhirat. Dengan begitu, ia akan fokus dan khusyuk ketika melaksanakan perintah dari tuhan pemilik dunia dan akhirat.

Haya (Malu)
Haya atau sifat malu menjadikan seorang hamba tidak akan berani melakukan sesuatu yang melanggar ketetapan Allah. Misalnya, ketika salat dimana ia tidak akan berani jika hatinya justru tertambat kepada hal yang ada di luar salat. (kabarmakkah.com/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.