Ngaku Dari Wilayah Pragaan Puluhan Pengemis Serbu Batuputih

Avatar of PortalMadura.Com
Ngaku Dari Wilayah Pragaan Puluhan Pengemis Serbu Batuputih
Mobil Pick Up Angkut Pengemis

PortalMadura.Com, – Panen jagung di wilayah Kecamatan , Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur dimanfaatkan sebagai ‘lahan' oleh para pengemis.

Puluhan pengemis itu mengaku dari wilayah Kecamatan Pragaan, Sumenep. “Dari Nong Pote,” ujar salah seorang perempuan pengemis paruh baya saat meminta jagung untuk keperluan pribadinya di wilayah Batuputih, Senin (7/3/2016).

Nong Pote merupakan nama salah satu dusun di salah satu desa wilayah Kecamatan Pragaan, Sumenep.

Mereka tidak sendirian, melainkan bersama rombongan dengan pengemis lain, termasuk pria yang bertubuh tegap dan kekar serta perempuan lain yang terlihat sehat.

PortalMadura.Com sengaja membuntuti mereka. Ternyata, puluhan pengemis itu menyebar hampir di semua desa yang ada di Kecamatan Batuputih (desa penghasil jagung).

Saat sore hari (menjelang maghrib), mereka menunggu jemputan di sepanjang jalan kabupaten (wilayah Batuputih) atau disetiap simpang tiga menunju desa yang menjadi sasaran para pengemis.

Yang dijadikan lokasi para pengemis, antara lain Desa Tengedan, Juruan Laok dan Desa Aeng Merah.

Mereka yang menunggu jembutan di Pasar Labang Duwek dengan sasaran, Desa Gedang-Gedang dan Batuputih Kenek.

Pasar Batuputih, dan Jalan K. Sugambar dengan sasaran pengemis Desa Batuputih Laok, dan Bantelan, serta Desa Larangan Barma dan Desa Larangan Kerta.

Lalu, sebuah mobil pick up datang menjemput rombongan para pengemis tersebut, dan tumpukan sak berisi jagung nyaris tak terangkut.

Salah seorang tokoh pemuda Batuputih, Fathorrahman menyayangkan aksi para pengemis tersebut. “Kami menyayangkan. Lebih baik bekerja la. Mereka kan sehat-sehat dan tidak layak untuk dibantu,” ungkapnya.

Menurutnya, aksi para pengemis tersebut sangat memalukan wilayah atau daerah asalnya. Sebab, tidak mungkin mereka semua masuk golongan miskin.

“Meminta-minta itu kan pekerjaan yang sangat jelek,” tandasnya.

Ia pun mendesak pemerintah daerah untuk menertibkan para pengemis yang belum tentu layak untuk diberi.

“Kenapa gak didata atau ditangani pemerintah jika benar-benar miskin atau layak dibantu. Kenapa dibiarkan berkeliaran dan merusak citra daerah,” pungkasnya.(Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.