Nyaris Bentrok, Warga Sumenep Tolak Pembuatan Jalan Dusun Bulu Barak

Avatar of PortalMadura.Com
Nyaris Bentrok, Warga Sumenep Tolak Pembuatan Jalan Dusun Bulu Barak
google maps

PortalMadura.Com, – Warga Dusun Bulu Barak, Desa Daya, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur nyaris bentrok dengan pekerja yang akan membuat jalan baru di dusun itu.

Warga setempat menilai, pembuatan jalan sepanjang 700 meter dengan lebar delapan (8) meter tidak jelas tujuannya. Bahkan, para pekerja jalan dinilai telah merusak tanaman pertanian warga, seperti jagung, cabai, dan umbi-umbian.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa (15/11/2016). Saat pekerja jalan datang, sontak warga yang lahannya akan digarap menjadi jalan tumplek ke lokasi. Tidak hanya kaum pria, sejumlah ibu-ibu dan anak-anak berteriak hesteris menolak pembuatan jalan.

Informasi yang digali PortalMadura.Com, dari berbagai sumber menyebutkan, terdapat enam orang pemilik lahan pertanian yang akan dilintasi pembuatan jalan tersebut.

Warga diiming-imingi akan dibuatkan sebuah masjid dengan sebutan ‘Masjid Tiongkok'. Namun, rencana pembuatan masjid juga ditolak karena di dusun tersebut sudah ada tiga masjid yang lokasinya berdekatan.

Warga menduga, jalan tersebut akan dijadikan jalan menuju lokasi wisata bekas galian batu bangunan di wilayah itu yang dinilai tidak tepat sasaran, karena jalan yang akan dibuat merupakan lahan pertanian produktif.

Sementara, Kepala Desa , Batuputih, Sumenep, Harno membenarkan jika akan membuat jalan makadam sepanjang 315 meter. “Sebelum pembuatan jalan sudah ada musyawarah dua kali dengan warga,” dalihnya.

Jalan tersebut untuk jalan wisata Batu Kapur (bekas galian batu bangunan). Diakui, bahwa sebelumnya juga ada sosialisasi dari pihak Disnaker Sumenep. “Lagian status tanahnya masih TN (tanah negara, red),” pungkasnya.(Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.