Hukum  

Pasca Pembakaran Kandang Sapi, Suasana Dua Desa Di Ambunten Mencekam

Avatar of PortalMadura.com

SUMENEP (PortalMadura) – Warga Desa Bukabu dan Desa Beluk Kenek, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur terlihat lebih ketat melakukan pengamanan desanya masing-masing. Minggu (27/10/2013) malam.

“Kami tidak mau kecolongan untuk kedua kalinya. Sebab penemuan sapi di Desa Campor Timur Kemarin, belum tentu orang sini pelakunya,” kata Satyadi (32) tetangga Matrabu.

Pantauan PortalMadura, mereka tidak hanya sekedar berkumpul, melainkan mempersenjatai diri dengan senjata tajam (sajam), pentungan, batu dan sejumlah sajam lainnya.

Hal itu dilakukan, pasca pembakaran kandang sapi milik Matrabu, ayah dari Dulgani, yang ditengarai pelaku pencurian sapi, milik warga Desa Bukabu, Sabtu (26/10/2013) malam.

Mereka berkumpul di rumah pemilik sapi, maupun di rumah Dulgaani, di Desa Beluk Kenek. Ratusan warga itu, merupakan penduduk desa setempat.

Satyadi mengaku sangat kecewa dengan tindakan main hakim sendiri yang dilakukan warga Bukabu, apalagi pelaku pencurian sapi tersebut belum tentu Dulgani.

“Kalau memang sudah jelas pelakunya tidak masalah, kalau salah kan Cuma menambah dosa saja dan masalah lain,” katanya.

Sementara, Rusdi (45) warga Desa Bukabu, Ambunten, Sumenep mengatakan, penjagaan dilakukan untuk mengantisipasi adanya balas dendam dari warga Beluk kenek. Sebab, orang Beluk kenek, menduga orang Bukabu yang melakukan pembakaran kandang sapi milik Dulgani.

“Kami tidak tahu siapa yang melakukan pembakaran kandang sapi. Yang jelas bukan kami,” kilahnya.

Kapolsek Ambunten, Iptu Supardi, saat dimintai perkembangan penyelidikan pelaku pembakaran maupun pelaku pencurian sapi, pihaknya belum bisa menyimpulkan siapa pelaku pembakaran dan siapa pelaku pencurian.

“Kami belum bisa menyimpulkan pelaku pembakaran, apalagi pelakupencurian, karena masyaarakat enggan untuk memberi keterangan. Namun kami tidak akan berputus asa untuk melakukan penyelidikan,” pungkasnya.(udien/htn).

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.