Penderita Diabetes, Ini 4 Hal yang Perlu Anda Lakukan Saat Ingin Puasa

Avatar of PortalMadura.com
Penderita Diabetes, Ini 4 Hal yang Perlu Anda Lakukan Saat Ingin Puasa
ilustrasi

PortalMadura.Com – Salah satu bulan yang selalu dinanti-nanti kehadirannya oleh seluruh umat muslim di dunia termasuk Indonesia adalah Ramadan. Di bulan yang penuh berkah ini semua umat Islam wajib melaksanakan ibadah .

Lantas, bagaimana dengan sebagian umat muslim yang memiliki keluhan kesehatan tertentu seperti , amankah berpuasa?.

Menurut Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo, Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo, SpPD-KEMD, beberapa risiko bisa dihadapi penderita diabetes bila memaksa berpuasa. Seperti rendahnya kadar gula darah (hipoglikemia), meningkatnya kadar gula darah (hiperglikemia), pembekuan darah dan dehidrasi.

Kendati demikian, sebenarnya ada beberapa cara bagi penderita diabetesi yang tidak ingin melewatkan puasa Ramadan. Berikut ini penjelasannya:

Cek Gula Darah
Sebelum memasuki bulan puasa, cek selalu gula darah Anda. Saat puasa, baiknya monitoring gula darah saat mau sahur, sebelum buka dan setelah buka puasa.

Bagi Anda yang berisiko tinggi diabetes yang sebenarnya dilarang puasa dan tetap ingin puasa, sebaiknya memiliki glikometer untuk mengecek gula darah selalu. Sedangkan penderita diabetes yang menggunakan insulin, suntikkan insulin sebelum sahur dan buka puasa. Selain itu, selalu periksa atau kontrol ke dokter setidaknya dua atau tiga kali seminggu.

Perhatikan Konsumsi Obat dan Insulin
Tanyakan pada dokter beberapa jenis obat pengontrol gula darah yang harus dikonsumsi termasuk kapan dan apakah ada pengurangan obat dan sebagainya. Karena obat seperti Metformin 500 miligram yang biasanya dikonsumsi 3 hari sekali, selama bulan puasa ditambah dosisnya 1.000 miligram saat berbuka dan 500 miligram saat sahur.

Untuk pengguna insulin pun demikian. Jika biasanya insulin digunakan sebanyak 30 unit pada pagi hari dan 20 unit pada sore hari, selama Ramadan, gunakan 30 unit insulin pada saat berbuka dan hanya 10 unit saat sahur.

Tetap Olahraga dan Diet Sehat
Bulan Ramadan bukan alasan seseorang tidak olahraga. Pradana menjelaskan, aktivitas fisik saat puasa bukan hanya berupa olahraga seperti jalan sore atau bersepeda. Karena setelah buka puasa, tanpa Anda sadari, salat tarawih juga bagian dari aktifitas fisik.

Selain aktivitas fisik, diet sehat perlu dilakukan dengan menerapkan gizi seimbang. Konsumsi karbohidrat kompleks saat sahur termasuk buah. Sebelum dan setelah berbuka juga disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayur.

Menjalani Pemeriksaan Medis Pra Ramadan
The American Diabetes Association dan the South Asian Guidelines for Management of Endrocrine Dosorders, menyarankan, pemeriksaan medis pra Ramadan guna meninjau ulang rencana pengobatan dan perubahan minum obat atau insulin selama Ramadan.

Hal ini dilakukan untuk menghindari komplikasi diabetes selama puasa serta menghindari fluktuasi kadar glukosa darah. (liputan6.com/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.