PortalMadura.Com, Sumenep – Puluhan perwakilan petani berasal dari Kawasan Mandiri Pangan, Kecamatan Ambunten, Sumenep, Madura, Jawa Timur mengikuti pelatihan olahan produk jagung dan cabai, Kamis (15/9/2016).
Kegiatan berlangsung di Balai Penyuluhan Ambunten dan dibuka Camat Ambunten, Joko Sigit Supraworo.
“Melalui pelatihan, para petani yang tergabung dalam kelompok afinitas Kawasan Mandiri Pangan, harus lebih baik lagi dalam menjadikan kawasan yang mandiri. Karena dalam tahun kedua ini, program sudah memasuki tahap budidaya dan tahun ketiga tahap pengolahan produksi,” kata Camat Ambunten, Joko Sigit Supraworo, dalam sambutannya.
Pada pelatihan pengolahan produksi, peserta mempraktekkan beberapa olahan berbahan dasar jagung. Hasil olahannya antara lain brownies jagung, gambir jagung, dan pasta jagung.
Selain pengolahan produksi, para petani juga mendapat bimbingan teknis budidaya jagung hibrida. Salah satu permasalahan yang disampaikan petani adalah penyakit bulai pada jagung.
Kepala UPT Pertanian Ambunten, Sumenep, Bambang Soetrisno membenarkan hal tersebut. Menurutnya, bulai memang masih menjadi salah satu musuh petani jagung di Ambunten. Petani bisa melakukan beberapa langkah pencegahan dan pemberantasan.
“Kalau sudah terlihat ada tanaman yang terserang bulai, tanaman tersebut harus dicabut, dan jangan sampai menulari tanaman lainnya,” tegasnya.
Kawasan Mandiri Pangan merupakan program pemerintah yang berlangsung secara bertahap dalam 5 tahun.
Kabupaten Sumenep menjadi salah satu dari 4 kabupaten di Jawa Timur yang terlibat dalam program tersebut.
Di Sumenep sendiri, Kawasan Mandiri Pangan hanya di lima (5) desa diwilayah hukum Kecamatan Ambunten. Kelima desa itu, Beluk Ares, Sogian,Keles, Campor Timur, dan Tambaagung Timur.
Desa-desa dalam Kawasan Mandiri Pangan membudidayakan dan mengembangkan komoditi yang sesuai dengan potensi wilayahnya, yaitu cabai dan jagung.(Dian/har)