PAMEKASAN (PortalMadura) – Karena tidak menyukai kepala sekolahnya, ratusan siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Pamekasan menggelar aksi mogok belajar, Selasa (25/2/2014).
Diduga, mogoknya siswa itu karena dipicu oleh sikap-sikap kepala sekolah MAN 2 Pamekasan, Taufiqi, yang dinilai tidak mencerminkan seorang pemimpin.
Salah seorang siswi, Yuliatin mengatakan, kepala sekolah sering melontarkan kata-kata kotor ketika memberikan meteri pelajaran kepada siswa-siswanya.
“Kalau dia mengajar sering melenceng dari materi dan mengeluarkan kata-kata tidak seharusnya dilontakan di depan siswa. Siswa jadi risih mendengarnya,” katanya, Selasa (25/2/2014).
Menurut Yuliatin, banyak hal yang tidak disukai dari kepala sekolahnya itu. Diantaranya juga dalam kasus tawuran antar siswa MAN 1 dan MAN 2 beberapa waktu lalau, ternyata kasek mendukung itu.
“Mana ada kasek mendukung tawuran siswanya, seharusnya melarang dan memberikan pencerahan. Semua siswa resah dengan beberapa ulah kasek itu,” jelasnya.
Yuliatin menjelaskan, semua siswa akan terus mogok belajar sampai ada kejelasan pergantian kepala sekolahnya. Karena para siswa sudah sangat tidak senang dengan kasek itu.
Sementara itu, Kepala Kemenag Pamekasan Muarif Tanthowi juga mengatakan, pihaknya tidak memeliki wewenang penuh untuk mengganti kasek itu, tetapi pihak kemenag hanya berhak mengusulkan.
“Kita pasti akan usulkan ke Kanwil Kemenag Jawa Timur agar bagaimana kasek itu diganti,” katanya.
Menurut Muarif, semua pihak diharap bersabar karena pergantian itu tidak serta merta bisa dilakukan secepatnya tetapi butuh proses.
“Harus bersabar karena semua itu kewenangan Kanwil Kemenag, kita pasti usulkan adanya pergantian,” jelasnya. (reiza/htn)