SUMENEP (PortalMadura) – Pulau Sapeken Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur selama sepekan gelap gulita. Mesin listrik yang ada dipulau tersebut tak lagi hidup karena sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.
“Imbas dari cuaca buruk, maka pasokan BBM juga tersendat. Sehingga, stok BBM terbatas. Di rumah saya terpaksa menggunakan lilin dan sebagian menggunakan lampu teplok dimalam hari,” ungkap Dulsiam, salah seorang anggota DPRD Sumenep, asal Sapeken, Kamis (6/2/2014).
Diakui, sebagian warga ada yang menggunakan mesin genset, namun hanya sewaktu-waktu. Secara umum, warga kepulauan Sapeken menggunakan lampu lilin dan teplok. Itu pun harus irit dalam menggunakan BBM.
Menurut dia, harga solar perliter naik dari Rp 9 ribu menjadi Rp 12 ribu. Sedangkan premium dari Rp 12 ribu perliter dipatok Rp 14 ribu. “Itupun, dua jenis BBM tersebut sulit didapat,” katanya.
Kelangkaan BBM tersebut, sambungnya, juga berdampak terhadap aktivitas perekonomian warga. “Sejak sepekan terakhir ini, aktifitas perekonomian macet,” ujar politisi PKB ini.
Dia mengaku sempat mengusulkan pada pemerintah daerah disaat cuaca buruk harus ada fasilitas transportasi udara yaitu Helikopter untuk pendistribusian BBM serta kebutuhan pokok lainnya ke sejumlah pulau.
“Tetapi, usulan kami tidak digubris dan dinilai tidak rasional. Karena transportasi udara sangat mahal,” pungkasnya.(sai/htn)