PortalMadura.Com, Sumenep – Pedagang Kaki Lima yang manggal di sepanjang Taman Adipura Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur menolak dipindahkan (direlokasi) ketempat lain.
Merelokasi PKL dinilainya sama dengan memasung pendapatan pedagang. “Sudah berhembus sejak tahun 2015 jika PKL akan dipindah, tapi kami tenang karena kebijakan bupati itu belum direalisasikan,” kata salah satu penjual nasi goreng, Halili (35), Jumat (8/4/2016).
Halili bersama pedagang lain resah ketika isu relokasi muncul kembali. “Kami dengar Bupati akan memindahkan kami ke tempat lain. Jika tempat baru itu tidak representatif, tentu akan berpengaruh terharap jualan kami,” ujarnya.
Senada disampaikan pedagang lain, Ali (40). Menurutnya, kebijakan Bupati akan membuat pendapatan para pedagang berkurang. “Ketika relokasi itu direalisasikan. Kami bisa rugi kalau tempatnya sepi,” katanya.
Para pedagang berharap agar kebijakan Bupati dalam merelokasi pasar itu tidak direalisasikan. Sebab dirinya bersama pedagang lain sudah nyaman berjualan di Taman Adipura.
Sementara, Sekretaris Daerah, Hadi Sutarto, menanggapi penolakan PKL terhadap kebjikan relokasi Bupati Sumenep, A Busyro Karim, mengemukakan, bahwa kebijakan Bupati dan Pemkab terkait relokasi PKL sebenarnya untuk kebaikan kita bersama.
Bahkan kata Sekda, kebjikan relokasi tidak akan pernah merugikan PKL. Buktinya, lanjut Sekda, sampai sekarang pemkab belum merealisasikan kebijakan relokasi itu walaupun mulai melakukan percobaan.
“Saat ini tengah kami bahas, ya terkait tempatnya. Kan kasihan juga kalau dipindah ketempat asal–asalan, kami juga kan memikirkan agar dengan direlokasi penghasilan mereka tidak berkurang,” tandasnya.(rls/har)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
