Sering Mengigau, Pasca Anak SD Diajak ke Dukun oleh Gurunya

Avatar of PortalMadura.Com
Orang Tua Siwa, Moh Fandari
Orang Tua Siwa, Moh Fandari

PortalMadura.Com, – Berinisial ANY (8) tahun, siswi SD Taman Muda (Yayasan Taman Siswa), Kalianget, Sumenep, Madura, Jawa Timur sering mengigau pasca dibawa ke dukun oleh Kepala Sekolahnya.

“Psikologi anak saya tidak stabil. Kalau malam sering mengigau. Sepertinya sudah terhipnotis pasca dibawa ke dukun oleh gurunya,” kata Moh Fandari, orang tua siswi ANY pada wartawan, Senin (22/9/2014).

Awalnya, ANY dibawa ke dukun kaca di wilayah Kecamatan Batuan, Sumenep dengan menggunakan media kuku ANY untuk melihat secara ghaib sehubungan dengan raibnya laptop di sekolahnya.

“Karena sudah terhipnotis, anak saya katanya melihat kakek-kakek dengan raut muka yang mirip salah satu guru tertuduh di kukunya. Dampaknya kan sudah negatif secara kejiwaan dan merusak mental masa depan anak saya,” urainya.

Bahkan, guru ANY juga minta tidak menceritakan pada orang tuanya jika diajak ke dukun. “Anak saya diajari berbohong lagi. Padahal, tidak seharusnya guru itu mendidik untuk tidak jujur,” katanya.

ANY juga terlihat melakukan yang aneh, semisal membentak pada orang tunya, berjoget dan mulai tidak konsentrasi pada pelajarannya. “Jadi, ada dampak negatif yang dialami anak saya,” ucapnya.

Ia mengaku sudah berusaha mengklarifikasi persoalan tersebut, baik pada sekolah maupun Dinas Pendidikan Sumenep. Namun, pihak sekolah justru tidak merespon dengan baik. “Usaha mengklarifikasi itu, justru saya dipersoalkan,” ujarnya.

Menurut dia, persoalan tersebut tidak cukup diselesaikan dengan minta maaf. Karena pihak tertuduh juga merasa tidak nyaman dan akan menempuh jalur hukum.

“Anak saya sudah menjadi korban gurunya yang mengajari dunia mistik. Juga menjadi sasaran orang yang tertuduh. Persoalan ini semakin menjadi krusial jika tidak diselesaikan dengan baik,” tandasnya.

Pihaknya telah melaporkan kasus tersebut pada DPRD dan Dewan Pendidikan Sumenep.(htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.