PortalMadura.Com, Jakarta – Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman mengatakan, persidangan dugaan pelanggaran kode etik yang dilaksanakan oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) akan sangat menentukan kualitas dari hasil pemilihan presiden 2014. Pasalnya, sanksi paling berat yang akan dikeluarkan DKPP adalah pemecatan, jika terbukti ada indikasi kecurangan yang dilakukan oleh KPU, tentu keputusan yang telah dikeluarkan diragukan legitimasinya.
Jajat menilai, di awal persidangan ketua DKPP Jimly Asshiddiqie yang beberapa kali menyebutkan pentingnya sidang DKPP hingga para pihak yang hadir dalam persidangan lebih banyak dari sidang yang sedang dilakukan di MK hari ini menegaskan akan pentingnya kedudukan DKPP menyangkut berbagai dugaan pelangggaran yang telah dilakukan oleh penyelenggara pemilu.
“ Salah satu yang menjadi pembahasan utama dalam sidang DKPP hari ini adalah mengenai pembukaan kotak suara sebelum adanya instruksi dari Mahkamah Konstitusi. Publik tidak hanya menunggu benar atau tidaknya tindakan yang telah dilakukan KPU tersebut, tetapi KPU juga harus meyakinkan masyarakat bahwa tindakan tersebut adalah murni tentang pengumpulan barang bukti dan tidak disertai motif terselubung ”, tegas Jajat dalam rilisnya yang diterima Redaksi PortalMadura. Com, Senin (11/8/2014)..
Sidang DKPP yang sedang berlangsung diharapkan menjadi tonggak penegak kebenaran di Indonesia, untuk itu publik harus tetap mengawal proses pemilihan Presiden, jangan mengira bahwa proses ini sudah usai.
“Ini saatnya membuka kebenaran, DKPP bisa menjadi pialang tegaknya kebenaran di Indonesia. Publik mendesak DKPP membuktikan dan menindak tegas perbuatan yang melanggar aturan yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu”. Tutup Jajat.(nia)