Survei: Ternyata Rangsangan Seksual Membuat Anda Bodoh

Avatar of PortalMadura.Com
Survei: Ternyata Rangsangan Seksual Membuat Anda Bodoh
ilustrasi

PortalMadura.Com – Saat melakukan aktivitas seksual, tentunya pasangan ingin mencapai yang namanya orgasme. Orgasme merupakan sesuatu yang tabu, namun menjadi tujuan bagi seseorang yang melakukan hubungan bercinta.

Orgasme bukan hanya sekedar pencapaian kenikmatan pada daerah genetikal (kemaluan) saja. Namun pencapaian orgasme otak sebagai pusat sensasi dalam hal ini memainkan peranan sangat besar untuk mencapainya.

Lalu Pernahkah Anda mengambil keputusan ketika sedang terangsang secara seksual dan belakangan ketahuan bahwa keputusan itu salah?.

Ternyata, dalam sebuah penelitian ilmiah menegaskan apa yang sudah diduga selama ini, bahwa manusia menjadi bodoh ketika sedang terangsang secara seksual. Mengapa hal itu bisa terjadi?.

Dikutip dari mic.com, suatu tim psikologi dari Kanada pimpinan Shayna Skakoon-Sparling melakukan penelitian untuk mempelajari dampak rangsangan seksual kepada pengambilan risiko seksual dan pembuatan keputusan pada pria dan wanita.

Temuan ini juga sudah dilaporkan dalam jurnal Archives of Sexual Behavior.

Hasil dari temuan ini, para peneliti mendapati bahwa rangsangan seksual memang berdampak kepada kemampuan membuat keputusan.

Penelitian ini terbagi dalam 2 eksperimen. Dalam bagian pertama, para peneliti mengaduk-aduk pikiran 144 pria dan wanita usia kuliah melalui tontonan sejumlah video bercinta tanpa basa-basi. Para peserta eksperimen kemudian mengisi survei yang menantang apakah mereka berniat ikut serta dalam ‘perilaku bercinta yang berisiko’.

Jangan heran, para peserta yang sedang sangat terangsang mempertunjukkan niat lebih besar untuk terlibat dalam perilaku bercinta yang berisiko. Misalnya, hubungan bercinta tidak berpelindung dengan pasangan bercinta baru, dibandingkan dengan peserta survei lain yang sebelumnya tidak menonton tayangan ‘menyenangkan’ tersebut.

Eksperimen kedua digelar dengan cara yang sama, tapi para pesertanya tidak ditanyai melalui survei sesudah menonton. Kali ini, mereka diminta melakukan permainan kartu Blackjack. Sebagai penjelasan, permainan kartu ini lazim dikaitkan dengan judi.

“Para peserta ditawarkan kesempatan untuk bermain dengan risiko atau secara aman-aman saja selagi mereka ‘kelimpungan’. “

Kata sang penulis, “Peningkatan rangsangan seksual pada eksperimen 2 berkaitan dengan letupan-letupan dan niat lebih besar untuk bermain secara berisiko dalam permainan Blackjack.”

Dari hasil penelitian ini dapat diduga bahwa ketika dihadapkan kepada tanda-tanda seksual yang kuat, misalnya ketelanjangan, orang yang sedang terangsang secara seksual kemungkinan memiliki penghambat yang lebih lemah dan dapat mengalami proses pembuatan keputusan yang terganggu.

Tentu saja pembaca mungkin tidak memerlukan penelitian formal untuk mengetahui bahwa otak selagi bercinta bukanlah otak yang dapat diandalkan untuk nasihat-nasihat penting dalam kehidupan.

Namun demikian, hasil-hasil penelitian tersebut bermanfaat dalam mencoba memahami beberapa perilaku bercinta yang mungkin tidak diinginkan.

Misalnya, Lembaga Guttmacher melaporkan bahwa lebih dari setengah jumlah kehamilan di AS setiap tahun sebetulnya tidak direncanakan. Belum lagi kalau bicara soal raibnya ribuan dolar di meja judi Blackjack di seluruh Las Vegas setiap harinya. (liputan6.com)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.