PortalMadura.Com – Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh rahmah, berkah dan ampunan. Pada satu malam terdapat malam yang lebih baik dan sangat mulia dari pada seribu bulan. Malam itu adalah “Lailatul Qadar” (QS. Al Qadar:1-5).
Tanda keistimewaan malam Lailatul Qadar telah banyak dijelaskan di dalam nash-nash Alquran juga hadis. Sehingga, seluruh umat Islam di dunia ini berlomba-lomba untuk bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar. Sebab barang siapa yang beribadah di malam Lailatul Qadar, maka pahalanya akan dilipatgandakan setara beribadah seribu tahun. Tentu masih banyak keutamaan-keutamaan yang lainya. Perkiraan malam tersebut, yaitu pada salah satu malam dari 10 malam terakhir di penghujung Ramadan.
Namun, tahukan Anda apa kata ilmuwan NASA mengenai Lailatul Qadar?. Pendapat ini sekaligus menjadi penjelasan ilmiah mengenai malam Lailatul Qadar.
Ternyata NASA juga mengakui ada satu malam di antara 10 hari terakhir di bulan Ramadan, yang menurutnya sangat berbeda dengan malam-malam biasanya.
Seorang ilmuwan Mesir, Dr. Abdul Basit Muhammad, mengungkapkan penjelasan ilmiah dari NASA mengenai malam Lailatul Qadar sejak 10 tahun lalu. NASA mengatakan bahwa ada satu malam di mana sebanyak 10 ribu lebih bintang dan lebih dari 20 ribu meteor yang biasanya menabrak Bumi tiba-tiba berhenti.
Menurut pengakuan Abdul Basit, penjelasan tersebut didapat dari ilmuwan NASA bernama Karnar yang akhirnya menjadi mualaf. “Namun Karnar akhirnya dipecat NASA karena menyebarkan informasi tanpa izin. Sehingga penjelasan tersebut tidak bisa diberikan dengan bukti data,” ujarnya. (liputan6.com/Salimah)