PortalMadura.Com, Sumenep – Universitas Wiraraja Sumenep, Madura, Jawa Timur enggan menanggapi intelektual jalanan yang sedang mempersoalkan legalitas Unija dengan cara aksi unjuk rasa.
“Kami tidak menanggapi intelektual jalanan yang notabene merupakan orang luar,” kata Sjaifurrahman, juru bicara Unija Sumenep, Kamis (28/7/2016).
Menurutnya, jika pihak eksternal itu merupakan kalangan intelektuan, seharusnya tidak mempersoalkan legalitas yayasan Arya Wiraraja yang merupakan pengelola Universitas Wiraraja (Unija) dengan cara aksi, melainkan dengan cara yang lebih bersifat akademisi.
“Kalau kelompok itu memang dari kalangan akademisi, harusnya tidak berkoar-koar dijalan, diskusi dengan kami atau buktikan kebenaran tuduhan itu di Pengadilan,” ucapnya.
Ia menilai, menanggapi suara-suara sumbang dijalanan itu kurang penting karena masih banyak yang lebih penting untuk dilakukan diinternal Unija, misalnya peningkatan kualitas.
“Peningkatan kualitas lebih penting dibanding menanggapi aksi orang luar. Kalau mereka meragukan legalitas Unija, tidak perlu tanya kami, silahkan cek di dikti,” paparnya.
Saat sejumlah aktivis yang mengaku dari Jatim Corroption Watch (JCW) yang dikomandani Moh Sajali melakukan aksi didepan kampus Unija, pihak Kampus membentangkan sejumlah banner yang bertuliskan “Jangan Gagal Paham tentang Unija, karena program pendidikan di Unija legal dan syah berdasarkan ketentuan Dikti”.
“Pemasangan banner itu bukan berarti perlawanan kami, tapi kami hanya ingin menunjukkan bahwa lembaga kami legal,” tukasnya. (arifin/choir)