VIDEO – Nyaris Punah, Sandur Ditampilkan Pada Ritual Petik Laut di IPP Pasongsongan Sumenep

Avatar of PortalMadura.Com
VIDEO - Nyaris Punah, Sandur Ditampilkan Pada Ritual Petik Laut di IPP Pasongsongan Sumenep
screenshot youtube

PortalMadura.Com, – Ritual petik laut di Instalasi Pelabuhan Perikanan (IPP) Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, salah satunya menampilkan kesenian ‘Sandur' atau ada yang menyebut ‘Sandor'.

Penelusuran PortalMadura.Com, kesenian khas Madura yang satu ini nyaris punah. Bahkan, tidak lagi ada kaula muda atau kader muda yang berusaha belajar kesenian ‘Sandur' yang isi syair pada tembangnya mengajak pada kebaikan.

Dari berbagai sumber disebutkan, tempo dulu, adalah salah satu wadah mempererat silaturrahmi dalam melawan penjajah dan mempertahankan tanah kelahirannya.

Kelompok seni Sandur biasanya dipimpin seorang jawara yang disenangi dan diyakini mempunyai kemampuan ilmu kesaktian yang tinggi.

Pemain pun harus memiliki ilmu bela diri dan doa (mantra, jawa) sebagai bekal untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pada saat pemintasan atau jaga diri.

Dari waktu ke waktu, kesenian Sandur terus mengalami perubahan hingga akhirnya nyaris punah di Madura, baik di Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.

Berikut video amatir penampilan Sandur pada ritual petik laut di IPP Pasongsongan, Kabupaten Sumenep.

https://youtu.be/_S4wUveyig4

Ini salah satu tembang Sandur yang berisikan nasehat pada kader bangsa,

Slanget
Senga'-senga' anak potoh
Tadek maleng e kasogi
Mon dhulat bunga sakejje'

Mon palang etangkel oreng
Tak etemmoh babatangngah
Balanah posang asareh
Bheras maras sampek colgem
Mak colgem ekakan seset
Seset mera sampek celleng
Ma' celleng polana ecokeb
Dingding kerrep sampek rang-rang
Ma' rangrang polanah ejemmor

Dalam Bahasa Indonesia  :

Camkanlah wahai anak cucu
Tidak ada pencuri yang kaya raya
Kalaupun beruntung hanya sementara saja
Kalu akan sial di pukuli orang
Mati tidak ditemukan mayatnya
Keluarganya susah mencari
Beras padat berisi sampai cekung
Cekung karena dimakan capung
Capung merah sampai hitam
Hitam karena ditutup dalam kurungan
Dinding yang rapat sampai jarang
Jarang karena dijemur.

(Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.