PortalMadura.Com, Sumenep – Susunan batu stalakmit dan stalaktit di dalam gua yang baru ditemukan di Dusun Padatar Daya, Desa Duko, Kecamatan Rubaru, Sumenep, Madura, Jawa Timur cukup menakjubkan.
Sepintas, tampak seperti batu kristal atau mirip marmer (batuan kristalin kasar). Para pengunjung yang berusaha masuk ke dalam gua yang belum diketahui ujungnya itu mengaku unik dan kagum dengan keindahan di dalamnya.
Dengan menggunakan lampu senter, mereka juga kaget dengan lempengan batu yang mempunyai lebar 30 sampai 70 cm.
Kepala Desa Duko, Moh Munif tak menduga jika di daerahnya akan ada gua yang mempunyai potensi untuk dijadikan wisata alam.
“Memang masih perlu penelitian, kalau dilihat sepintas cukup layak untuk dijadikan lokasi wisata,” katanya, Selasa (7/4/2015). (baca : Gua Baru Ditemukan, Ramai Dikunjungi Warga Sumenep)
Sumber lain, stalaktit merupakan sejenis mineral sekunder (speleothem) yang menggantung di langit-langit gua kapur.
Sedangkan stalakmit merupakan batuan yang terbentuk di lantai gua, hasil dari tetesan air di langit-langit gua, sehingga membentuk lantai gua.
Stalaktit dan stalakmit tersebut masuk dalam jenis batu tetes (dripstone).
Stalaktit dan stalakmit adalah bentuk khas daerah Karst yang terbentuk dari proses pelarutan air di daerah kapur secara terus-menerus.
Air yang larut tersebut akan masuk ke lubang-lubang (doline) yang turun ke gua dan akan menetes ke dasar gua. Tetesan-tetesan tersebut akan berubah menjadi batuan berbentuk runcing.
Stalaktit membentuk batuan runcing kebawah, sedangkan stalakmit membentuk batuan runcing ke atas.
Dalam setahun, stalaktit dan stalakmit akan tumbuh rata-rata sebanyak 0,13 mm (0,005 inci). Saat mengalami pertumbuhan cepat, stalaktit bisa tumbuh 3 mm (0,12 inci) per tahun.(udin/Hartono)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
