4 Cara Bantu Si Kecil Punya Hubungan Pertemanan

Avatar of PortalMadura.com
4 Cara Bantu Si Kecil Punya Hubungan Pertemanan
Ilustrasi (grid.id)

PortalMadura.Com – Teman adalah orang yang selalu di dekat Anda di kala suka dan duka, ia mau mengerti keinginan dan mendengarkan keluh kesah Anda apapun alasannya.

Berbicara tentang teman, tidak semua anak bisa bersosialisasi dengan mudah di lingkungannya. Ada anak yang masih membutuhkan peran orang tua atau orang dewasa agar memiliki teman dalam sepermainannya.

Jadi, Anda perlu mendorong anak agar mempunyai yang baik. Sebab, apabila dibiarkan, kemungkinan ia hanya akan bermain dengan orang yang dikenalnya saja atau bahkan sendirian.

Lantas, bagaimana cara membantu anak?. Sebagai orang tua, berikut ini merupakan cara yang dapat Anda lakukan untuk membantu anak-anak Anda membangun suatu hubungan :

“Aku tidak punya siapa-siapa untuk diajak bermain”

Seperti yang dilansir Liputan6.com yang dikutip dari Parents, menurut psikolog klinis, Carol Baicker-McKee, Ph.D., beberapa anak khawatir bahwa mereka akan ditolak saat bergabung dengan anak-anak lain.

Sebagai orang tua, Anda dapat meyakinkan anak Anda bahwa orang dewasa sekalipun gugup ketika mendekati orang yang belum terlalu kenal. Caranya, ajari mereka untuk berdiri di dekat sekelompok anak-anak dan saksikan apa yang sedang mereka lakukan.

Kemudian, latih anak-anak Anda untuk bergabung dengan mereka sambil berkata, “Bisakah aku ikut bermain?”. Sampaikan juga ke anak untuk tersenyum dan melakukan kontak mata dengan teman-teman barunya. Cara ini cenderung membuat mudah diterima.

“Dia selalu memberitahuku apa yang harus aku lakukan”

Beberapa anak adalah pemimpin, maksudnya ia menjadi penguasa di antara yang lainnya, sementara yang lain adalah pengikut. Tapi mayoritas adalah pengikut.

Bila anak termasuk pengikut, maka dorong anak Anda akan membela dirinya sendiri dan mengungkapkan keberaniannya. Tidak perlu takut dengan mereka yang berperilaku sebagai pemimpin dalam berteman.

“Permainan berkelompok”

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Child Development menemukan bahwa anak perempuan usia 3 sampai 5 tahun cenderung lebih suka bermain satu lawan satu. Sementara, anak laki-laki pada usia yang sama cenderung lebih suka bermain berkelompok.

Ketika anak Anda bermain dengan dua anak atau lebih, cobalah mengarahkannya ke dalam kegiatan kelompok, seperti permainan petak umpet. Seringkali hal itu mengarah ke waktu bermain yang lebih alami dan harmonis.

“Dia tidak pernah ingin memainkan apa yang ingin saya mainkan”

Setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda, ada anak yang hanya mementingkan diri sendiri. Mereka terpaku dengan apa yang mereka inginkan pada saat tertentu yang mengakibatkan sulit bernegosiasi dan menyelesaikan masalah.

Memberikan anak-anak Anda kesempatan untuk menyelesaikan masalah sendiri merupakan hal bijak. Jika mereka tidak dapat menyelesaikannya, minta mereka untuk bertukar pikiran mengenai cara menyelesaikan perselisihan mereka.

Baca Juga : 5 Tips Agar Pertemanan Terjalin Langgeng

Anda dapat juga memberikan pilihan kepada anak-anak, seperti “Bagaimana kalau memainkan permainan yang diinginkan Danny selama 10 menit dan kemudian memainkan permainan yang diinginkan Brian?”.

Jika upaya tersebut juga gagal, mintalah anak-anak Anda untuk mengambil jeda bermain, mintalah kepada anak Anda untuk bermain di area terpisah selama beberapa waktu.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.