PortalMadura.Com, Jakarta – Laporan Indonesia Gen Z Report 2024 dari IDN Research Institute dan Advisia mengungkap bahwa 78% Gen Z memilih tempat kerja berdasarkan gaji dan tunjangan. Selain itu, 60% dari mereka juga mencari peluang untuk peningkatan karier. Meskipun fleksibilitas waktu kerja sering dianggap penting, hanya 32% Gen Z yang mengutamakannya. Faktor lain seperti lingkungan dan budaya perusahaan (53%), kesesuaian keterampilan dan minat (47%), lokasi kantor (40%), serta stabilitas dan kredibilitas perusahaan juga turut dipertimbangkan.
Selain fokus pada manfaat kerja, Gen Z juga menunjukkan ambisi besar untuk menjadi pengusaha. Penelitian dari Sage mengungkapkan bahwa 72% Gen Z ingin memulai bisnis mereka sendiri. Ini mencerminkan tantangan bagi pemilik bisnis untuk mengelola karyawan Gen Z yang memiliki jiwa kewirausahaan dan inovatif. Pengusaha dapat memanfaatkan semangat ini dengan mendukung proyek pilot atau berperan sebagai mentor dan investor.
Gen Z juga memiliki keinginan kuat untuk memberikan dampak positif pada dunia, dengan 60% ingin terlibat dalam kegiatan yang berdampak baik bagi lingkungan dan masyarakat. Selain itu, mereka sangat peduli dengan keseimbangan kerja dan kehidupan. Oleh karena itu, pengusaha perlu menciptakan sistem kerja yang efisien agar Gen Z dapat menyelesaikan tugas tanpa lembur, sekaligus memastikan kesejahteraan dan kesehatan mental mereka.
Mengelola karyawan Gen Z membutuhkan pendekatan yang manusiawi dan efektif. Sekolah HRD Gila, yang dipimpin oleh Satia Pradana, menawarkan pelatihan intensif untuk membantu pengusaha memahami dan mengelola Gen Z dengan cara terbaik. Pelatihan ini dirancang untuk menciptakan tim yang produktif, loyal, dan bahagia, yang pada gilirannya akan membawa bisnis ke level yang lebih tinggi.
