PortalMadura.com, Jakarta – Ramadan merupakan kesempatan besar bagi brand lokal di Indonesia untuk memperkuat hubungan dengan konsumen. Dengan pengeluaran yang diperkirakan mencapai Rp4,8 juta per orang selama bulan suci, ini menunjukkan potensi besar dalam daya beli masyarakat. Selain aspek spiritual, Ramadan juga menjadi momen strategis bagi brand untuk memperkenalkan penawaran menarik dan menarik konsumen baru, seperti yang diungkapkan oleh data Think With Google.
Hypefast, sebagai rumah bagi banyak brand lokal, menyarankan beberapa strategi utama untuk memanfaatkan peluang di pasar Ramadan 2025. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan fenomena live shopping, yang semakin populer di kategori produk kecantikan dan elektronik. Di sisi lain, platform TikTok juga menunjukkan lonjakan interaksi berkat fitur ini, yang membuatnya semakin efektif untuk menjangkau konsumen selama Ramadan.
Strategi lain yang dapat digunakan adalah Employee Generated Content (EGC), yang terbukti meningkatkan interaksi dan memperkuat kredibilitas brand. Dengan memberi kesempatan kepada karyawan untuk berbagi cerita atau pengalaman mereka, brand dapat menciptakan konten yang lebih autentik dan relatable bagi audiens. Selain itu, penggunaan hashtag yang tepat, seperti #racuninTikTok dan #takjil, dapat meningkatkan visibilitas produk di media sosial.
Meskipun berbelanja online semakin digemari, 69% konsumen Indonesia masih memilih berbelanja langsung di toko, terutama menjelang berbuka puasa dan saat sahur. Dengan memahami pola konsumsi ini, brand dapat mengoptimalkan waktu promosi mereka baik di kanal digital maupun fisik, guna memastikan strategi pemasaran yang lebih efektif selama Ramadan 2025.
