PortalMadura.com – Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep menegaskan bahwa tidak ada keterlibatan wartawan atau media manapun dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun anggaran 2024.
Penegasan ini disampaikan langsung oleh Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel), Moch. Indra Subrata, S.H., M.H., saat ditemui di kantor Kejari setempat pada Selasa (6/5/2025).
“Sejak awal mencuatnya kasus BSPS ini, kami tidak pernah menyebut ada keterlibatan wartawan.
Saya tegaskan, tidak ada satu pun nama wartawan yang kami sebut atau libatkan dalam perkara ini,” ujar Indra dengan tegas.
Pernyataan tersebut merespons berbagai informasi simpang siur yang beredar di masyarakat terkait keterlibatan oknum wartawan dalam kasus tersebut.
Menurut Indra, semua pemberitaan yang menyebut adanya keterlibatan wartawan atau mengatasnamakan media tertentu adalah tidak benar dan tidak memiliki dasar hukum.
Ia juga meminta seluruh rekan media dan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu akurat dan bisa merugikan pihak-pihak yang tidak bersalah.
“Kami minta semua pihak, khususnya rekan-rekan media, untuk tidak mudah terpancing oleh informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Indra mengajak para wartawan dan masyarakat untuk mendukung proses hukum yang sedang dilakukan oleh penyidik Kejari Sumenep.
Ia menjelaskan bahwa karena skala kasus yang luas serta jumlah penerima manfaat yang besar, penyelidikan harus dilakukan secara hati-hati dan bertahap.
Saat ini, kata Indra, penyidik masih melakukan klarifikasi dan pendalaman data terhadap seluruh paket BSPS.
Sejumlah sampel data telah diambil dari temuan tim Kementerian untuk diverifikasi lebih lanjut.
“Ini bukan intervensi, tetapi bentuk perhatian dan dukungan dari Kementerian maupun Kejaksaan Agung agar penanganan kasus berjalan objektif dan tuntas,” tandasnya.
Indra menutup pernyataannya dengan harapan masyarakat tetap mendukung upaya hukum yang tengah berlangsung dan tidak terpengaruh oleh isu-isu liar yang tidak bertanggung jawab.
