PortalMadura.Com, Pamekasan – Rencana regrouping atau penggabungan SDN Kaduara Barat II dengan SDN Kaduara Barat III Kecamatan Larangan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur akan menimbulkan masalah baru. Pasalnya, nasib guru suka relawan (Sukwan) yang mengabdi di lembaga itu masih belum jelas.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Larangan, Mohammad Sadina mengatakan, pihaknya akan mencarikan lembaga lain yang masih membutuhkan tenaga pendidik khusus guru sukwan setelah SDN Kaduara Barat II diregrouping.
“Saya akan carikan lembaga yang memang di sekolah itu masih belum banyak honorernya. Jadi tidak ada istilahnya guru honorer itu langsung berhenti,” klaimnya, Jum'at (20/11/2015).
Sadina berjanji akan bertanggung jawab atas nasib guru sukwan tersebut. Sehingga, tenaga pendidik yang masih berstatus honorer tersebut tidak terlantarkan.
“Untuk sekolahnya dimana saya belum tahu, saya akan carikan dulu sekolah-sekolah yang masih membutuhkan tenaga mereka,” kilahnya.
Kamis (19/11/2015), puluhan wali murid SDN Kaduara Barat II menolak rencana penggabungan sekolah. Alasanya, jarak tempuh antara SDN Kaduara Barat II dengan SDN Kaduara Barat III sangat jauh. Apalagi, anak-anak harus menyeberang jalan raya untuk tiba ke sekolah dimaksud. (Marzukiy/har)