PortalMadura.Com – Berada di lingkungan yang baru dapat membuat anak merasa ketakutan dan tidak nyaman. Karena bagi seorang anak, beradaptasi di lingkungan yang baru pasti membutuhkan waktu dan proses.
Untuk itu, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan dalam membantu si kecil agar merasa nyaman di tempat baru. Apa saja itu? Yuk simak dibawah ini!
Kenali temperamen anak
Ada tiga jenis temperamen, yaitu mudah (easy), lambat untuk ‘panas' (slow to warm up) dan sulit (difficult). Bagi anak yang temperamennya mudah dia tidak akan banyak mengalami kesulitan beradaptasi di lingkungan yang baru. Namun untuk anak yang temperamennya sulit, mama perlu memberikan perhatian lebih.
Memberikan gambaran
Sebelum berangkat atau memasuki lingkungan yang baru, mama harus memberikan seperti apa tempat yang akan dikunjungi nanti dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan. Jangan lupa buat penjelasan ini dengan menarik ya Anda, agar anak merasa tertarik dan bersemangat.
Mengajak sering berkunjung
Salah satu kunci anak mudah beradaptasi adalah frekuensi berkunjung bukan durasi. Semakin sering Anda mengajak anak mengunjungi ke tempat baru, ia semakin mudah beradaptasi. Pada kunjungan selanjutnya, anak lebih siap menghadapi suasana dan orang-orang yang ada di suatu tempat. Kalau terlalu lama anak justru kelelahan.
Perhatikan kondisi anak
Mama harus pastikan anak-anak sedang tidak dalam keadaan lapar, mengantuk atau tidak enak badan saat mengunjungi tempat baru. Anak-anak dengan kondisi yang fit dan mood yang baik akan lebih mudah untuk beradaptasi.
Memberi rasa aman
Pada usia 1-2 tahun, anak biasanya memiliki sebuah benda yang bisa memberinya rasa aman, seperti boneka atau selimut untuk membantunya menghadapi lingkungan baru. Benda tersebut bisa mengurangi rasa keterasingannya di tempat baru dan bisa menenangkannya. Anda bisa memberikan benda tersebut dan katakan padanya dia akan aman karena ada benda kesayangan yang setia menemaninya.
Apabila beberapa cara tersebut telah dilakukan, namun anak masih belum bisa beradaptasi dengan cukup baik, Anda dapat membawa anak ke psikolog untuk membantu Anda dan anak menyelesaikan permasalahan ini. (goon.co.id/choir)