Gagal Tracing Kontak Erat Keluarga Ambil Paksa Jenazah Corona di RSI Kalianget

Avatar of PortalMadura.com
Gagal Tracing Kontak Erat Keluarga Ambil Paksa Jenazah Corona di RSI Kalianget
dok. Detik-detik pengambilan paksa jenazah terkonfirmasi covid-19 di Rumah Sakit Islam Kalianget, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur terekam video amatir warga, Minggu (24/1/2021). (tangkapan layar)

PortalMadura.Com, – Penelusuran atau tracing terhadap warga yang kontak erat dengan jenazah Covid-19 yang diambil paksa pihak keluarganya dari , Sumenep, Madura, Jawa Timur, gagal dilakukan tim medis.

Tracing gagal karena masih situasi berduka. Kemungkinan besok, Selasa (26/1),” terang Kapolsek Saronggi, Sumenep, Iptu Wahyudi Kusdarmawan, pada wartawan melalui telepon.

Hari ini, kata dia, petugas gabungan hanya melakukan pendataan bagi yang kontak erat langsung dengan pasien Covid-19 yang meninggal dunia itu.

Pendataan berlangsung di balai desa setempat dan sempat memanas. Warga menolak dengan kedatangan petugas gabungan tersebut dan mendesak agar tidak dibawa ke .

Pihaknya meminta warga agar memahami maksud dari petugas yang datang. “Kami hanya ingin memutus mata rantai Covid-19 agar tidak menyebar. Itu saja,” katanya.

Baca Juga : Viral Video Keluarga Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19 di RSI Kalianget

Sebelumnya, jenazah pasien Covid-19 berinisial Hj. Sh, warga Desa Nambakor, Kecamatan Saronggi, Sumenep diambil paksa pihak keluarganya dari RSI Kalianget, Sumenep.

Pihak RSI Kalianget, Sumenep menjelaskan, pasien datang ke RSI tanggal 11 Januari 2021. Sudah pernah diperiksakan ke RS Paru Pamekasan dengan diagnosa radang paru-paru. Statusnya, suspek Covid-19.

Pihak RSI Kalianget melakukan swab test pada pasien tanggal 12 Januari. Hasilnya, keluar tanggal 13 Januari dan dinyatakan positif Covid-19.

Hasil rekam medis, selain pasien mengalami radang paru-paru juga ada penyakit penyerta yakni diabetes (kencing manis). Pasien sempat membaik, tapi memburuk dan meninggal dunia, Minggu (24/1/2021).

Jenazah pasien dibawa pulang paksa dengan menggunakan bed rail (tempat pasien pakai roda) oleh pihak keluarganya bersama puluhan warga lainnya. Pihak keluarga menolak mengikuti prosedur Protokol Kesehatan (Prokes).(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.