PortalMadura.Com, Sumenep – Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur, Bambang Irianto menyatakan, lantai dua gedung SMA PGRI tidak bisa dibongkar atau dipangkas tahun 2016.
“Kalau dana pemangkasannya sudah dianggarkan di APBD Perubahan tahun ini, tapi kami tidak serta merta membongkar kalau belum ada hasil apraisal-nya (taksiran harga, red),” ungkap Bambang Irianto, Kamis (8/12/2016).
Menurut Bambang, untuk merealisasikan pembongkaran gedung SMA PGRI yang menjadi penghambat keselamatan penerbangan Bandara Trunojoyo itu perlu koordinasi lintas sektoral.
“Untuk sementara ini, kami perlu melakukan koordinasi lintas sektoral dulu. Kalau melihat waktunya, tidak mungkin dilakukan tahun ini,” ucapnya.
Sebelumnya, Sekdakab Sumenep, Hadi Soetarto menyampaikan, telah melakukan apraisal terhadap gedung SMA PGRI, namun hasilnya masih belum selesai.
“Kami sudah melakukan apraisal terhadap gedung SMA PGRI, tapi hasilnya masih belum kami terima,” kata Sekda.
Terpisah, Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep, Wahyu Siswoyo mengatakan, pihaknya berencana akan mengoperasikan secara komersial bandara Trunojoyo pada akhir Januari 2017 dengan catatan Gedung SMA PGRI harus dibongkar karena masuk obstacle keselamatan penerbangan. (arifin/har)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
