PortalMadura.Com, Pamekasan – Manajemen angkat bicara menyusul adanya pengumuman penghentian kompetisi Liga 1 2020. Bahkan, manajemen Laskar Sape Kerrab itu meminta pertanggung jawaban PSSI.
Presiden , Achsanul Qosasi mengungkapkan, pihaknya dari awal sudah tidak setuju melanjutkan kompetisi 2020 di tengah pandemi covid-19. Sebab, wabah ini memang diprediksi akan berlangsung lama.
“Sikap sejak Maret di saat kompetisi dijeda, meminta agar kompetisi dihentikan karena perkiraan tentang pandemi akan berlangsung lama,” katanya, Sabtu (31/10/2010).
Pria yang akrab disapa AQ ini menceritakan ikhwal awal mula PSSI bersikukuh untuk melanjutkan kompetisi 2020 dengan cara melakukan voting terhadap semua peserta Liga 1. Namun, karena klub yang meminta kompetisi dihentikan lebih sedikit, akhirnya menghargai keputusan yang tidak menyenangkan tersebut.
“Kalah dalam voting tidak berarti harus boikot. Dalam rangka menghormati keputusan bersama di PSSI itu, membuktikan dengan latihan dan persiapan secara serius karena berkeyakinan bahwa keputusan PSSI sangat serius,” tegaanya.
Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI ini menegaskan, PSSI tidak cukup hanya memberikan pengumuman tentang ditiadakannya kompetisi tanpa ada tindak lanjut kepada klub. Sebab, klub telah banyak melakukan persiapan, terutama dalam hal perbaruan kontrak pemain.
“Klub sudah melakukan banyak hal yang perlu diselesaikan dengan keterlibatan federasi secara langsung. Utamanya tentang kontrak pemain yang terlanjur diperbaharui untuk memenuhi persyaratan kompetisi,” pungkasnya.