PortalMadura.Com, Bangkalan– Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Abdurrahman Tohir menilai, pelaksanaan pemilihan Kacong Jebbhing, yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat, hanya menghabiskan anggaran.
Menurutnya, mulai dilaksanakan hingga saat ini, tidak memberikan dampak yang positif bagi pariwisata di kabupaten paling barat Pulau Madura itu. Bahkan, Bangkalan yang memiliki berbagai potensi budaya yang beragam dan pariwisa yang indah, hingga saat ini tidak memberikan pemasukan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Selama ini even Kacong Jebbhing (Kajeb) itu masih jauh dari harapan masyarakat, kalau hanya dipamerkan, ditonton setelah itu selesai begitu, untuk apa,” katanya dengan nada bertanya dengan kerut wajah kecewa, Selasa (19/9/2017).
Regulasi finalis Kajeb dilakukan tidak direncanakan dengan matang oleh penyelenggra, sehingga tidak sedikit penyandang finalis Kajeb di beberapa tahun terakhir yang tidak terurus.
“Saya sangat prihatin, ketika melihat seorang finalis Kacong Jebbhing itu jualan kue ke kantor kantor, saya melihat sendiri, ini sangat memalukan bagi Bangkalan,” lanjut dia.
Dikatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan, besarnya anggaran yang dihabiskan dalam gelaran tersebut. Namun, dengan perencanaan yang baik, sehingga kegitan tersebut ada timbal baliknya ke daerah.
“Saya bukan tidak setuju. Namun, ketika hasilnya seperti itu-itu saja, perlu dievaluasi, nanti akan kami panggil kepala dinas terkait, agar semua ini dievaluasi,” janjinya.
Sementara, pihak Dinas Pariwisata Bangkalan, belum bisa memberi penjelasan terkait masalah ini. Saat dikonfirmasi ke kantornya, tidak ada satupun pejabat yang bersedia memberikan keterangan.(Hamid/Har)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
