PortalMadura.Com, Moskow – Rusia mengutuk keputusan Presiden AS Donald Trump menarik diri dari perjanjian senjata nuklir antara kedua Negara pada Minggu, kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Rybakov.
Washington menggunakan pemerasan untuk mendapatkan konsesi di wilayah keamanan, ujar Ryabkov kepada wartawan di Moskow.
“Kami ulangi, AS tidak memiliki dasar untuk mengatakan bahwa Rusia melanggar perjanjian itu,” katanya. dilaporkan Anadolu Agency, Senin (22/10/2018).
Dia memperingatkan bahwa jika AS terus mundur secara sepihak dari perjanjian, Rusia akan mengambil langkah-langkah balas dendam, termasuk secara militer.
Perjanjian Nuklir Jarak Menengah ditandatangani pada 1987 oleh Sekretaris Jenderal Soviet Mikhail Gorbachev dan Presiden AS Ronald Reagan.
Perjanjian tersebut dinilai sebagai kesepakatan yang inovatif, sangat efektif untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas Internasional. (AA)
