Tradisi ‘Ojung’ Nyaris Punah

Avatar of PortalMadura.com
Tradisi 'Ojung' Nyaris Punah
 
Tetapi, bagi mereka yang sudah biasa bermain , bekas pukulan rotan tersebut tak terlihat. Ini biasanya dinilai yang paling jago dan mendapat tepuk tangan meriah oleh penonton.
 
Pada hakekatnya, tidak ada penilaian pemenang atau pun siapa yang kalah dari panitia. Namun, bila lebih banyak menerima pukulan apalagi rotan yang dipegangnya lepas dari tangan dianggap kalah oleh penonton.
 
Adu kekuatan fisik dan kekebalan dalam tradisi Ojung ini berlangsung 5 sampai 7 menit. Bagi yang punya kemampuan lebih, bisa saja hingga dua kali tanding. Itu pun jika yang bersangkutan masih sanggup melanjutkan.
 
Selama permainan, ada dua orang yang mengatur jalannya Ojung tersebut. Dia disebut Peputo (Wasit). Perannya, selain menjaga permainan tetap profesional dan sportif, juga menjaga pihak penonton atau kerabatnya yang ikut campur.
 
Sebab, para pemain Ojung ini juga mempertaruhkan nama baik (derajat) dan ingin menunjukkan kemampuannya di depan khalayak. Tak ayal, diantara mereka ada yang menggunakan azimat dan minyak kebal tubuh.
 
Untuk mencari lawan tidaklah sulit, di arena gelanggang berukuran 10×10 meter, setiap penonton dipersilahkan untuk mencari lawan sebanding, terutama tinggi dan umur. Bila sepakat bertanding, maka yang bersangkutan dipersilahkan melepas baju.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.