Umat Islam, Ini Keutamaan dan Amalan di Hari Tasyrik

Avatar of PortalMadura.com
Umat Islam, Ini Keutamaan dan Amalan di Hari Tasyrik
Ilustrasi (Poskota Sulsel)

PortalMadura.Com merupakan hari raya umat Islam yang jatuh pada setelah Idul Adha yaitu hari ke 11,12 dan 13 pada menurut kalender Islam. Pada hari tersebut jamaah yang menunaikan ibadah haji sedang berada di Mina untuk melempar jumrah.

Ada beberapa yang perlu umat Islam ketahui. Selain itu juga amalan yang perlu dilakukan ketika masuk pada hari tasyrik. Apa saja? Sebagaimana dilansir PortalMadura.Com dari laman okezone.com, berikut ini penjelasannya:

Hari Utama Berdzikir dan Takbir

Dalil keutamaan ntuk bertakbir pada hari raya hingga tiga hari tasyrik bersumber dari Al-quran dan Hadis nabi Muhammad SAW.
Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman: Dan berdzikirlah dengan menyebut nama Allah pada hari yang berbilang. (QS. Al baqarah: 203)

Ibnu Abbas mengatakan, yang dimaksud dengan hari-hari yang berbilang ialah hari-hari tasyrik (menjemur dendeng); juga dikenal dengan sebutan hari-hari yang telah diketahui, yaitu hari belasan. Ikrimah mengatakan yang dimaksud dengan berdzikir ialah bertakbir dalam hari-hari tasyrik sesudah salat lima waktu, yaitu: Allahu Akbar, Allahu Akbar, allahu Akbar (Allah Mahabesar, Allah Mahabesar).

Menurut ulama mazhab Imam Syafii rahimahullah, zikir kepada Allah sewaktu melakukan kurban. Waktu untuk berkurban yaitu dimulai pada Hari Raya Kurban sampai dengan akhir hari-hari tasyrik. Berkaitan pula dengannya yaitu melakukan zikir sementara sesudah melakukan tiap-tiap salat, dan zikir yang mutlak yang dianjurkan dalam semua keadaan.

Mengenai waktu berzikir ini banyak pendapat dari ulama yang mengatakannya, yang paling terkenal dan banyak diamalkan ialah dimulai dari salat Subuh hari Arafah sampai dengan salat Asar di akhir hari tasyrik yakni 13 Dzulhijjah, tepatnya di akhir waktu nafar yang terakhir.

Mereka berzikir menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan. Dan juga hadis yang diriwayatkan oleh imam Ahmad dalam musnadnya :

Tidak ada amal yang dilakukan di hari yang lebih agung dan lebih dicintai Allah melebihi amal yang dilakukan di tanggal 1 – 10 Dzulhijjah. Oleh karena itu, perbanyaklah membaca tahlil, takbir, dan tahmid pada hari itu.

Membaca Doa Sapu Jagad

Amalan Hari tasyrik berikutnya yakni berdoa. Adapun doa yang dipanjatkan Nabi SAW saat melakukan wuquf dan hari tasyrik yakni:

Imam Syafii mengatakan dari Abdullah ibnus Saib, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW mengucapkan doa berikut di antara rukun Bani Jumah dan rukun Aswad, yaitu: Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan Doa Sapu Jagad tersebut mencakup semua kebaikan di dunia dan memalingkan semua keburukan, karena sesungguhnya kebaikan di dunia itu mencakup semua yang didambakan dalam kehidupan dunia, seperti kesehatan, rumah yang luas, istri yang cantik, rezeki yang berlimpah, ilmu yang bermanfaat, amal saleh, kendaraan yang mudah, dan sebutan yang baik serta lain-lainnya.

Adapun mengenai kebaikan di akhirat, yang paling tinggi ialah masuk surga dan hal-hal yang berkaitan dengannya, seperti aman dari rasa takut yang amat besar di padang mahsyar, dapat kemudahan dalam hisab, dan lain sebagainya.

Bersedekah

Keutamaan Hari tasyrik berikutnya yakni momentum tepat bersedekah daging kurban kepada sesama. Qurban sejatinya ibadah yang bernilai sosial. terlebih di tengah wabah pandemi Covid-19, ibadah qurban sangat penting untuk sama-sama membantu mereka yang kesusahan.

“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir” (QS. Al-Hajj: 28)

Rasulullah SAW bersabda: “Makanlah, berilah makan orang miskin dan hadiahkanlah.” (HR Bukhari 5567, Muslim 1972).

Hari Makan dan Minum Pada hari tasyrik, Muslim dilarang untuk berpuasa. Sebaliknya, Muslim dianjurkan makan dan minum sebagaimana sabda Rasulullah SAW: Pada hari tasyrik, Muslim dilarang untuk berpuasa. Sebaliknya, Muslim dianjurkan makan dan minum sebagaimana sabda Rasulullah SAW: Sesungguhnya hari-hari ini adalah hari-hari untuk makan dan minum serta berzikir kepada Allah. Di hari tasyrik, Muslim juga dilarang untuk berpuasa sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Abu Hurairah ra.

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW menyuruh Abdullah ibnu Huzafah untuk berkeliling di Mina menyampaikan seruan berikut: Janganlah kalian melakukan puasa pada hari-hari ini, karena sesungguhnya hari-hari ini adalah hari-hari untuk makan dan minum serta berzikir kepada Allah SWT”. (HR Muslim).

Dalam hadis lain, Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: Imam Ahmad meriwayatkan dari Nabisyah Al-Huzali yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: Hari-hari tasyrik adalah hari-hari untuk makan, minum, dan berzikir kepada Allah.

Wallahu A'lam

 

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.