Ketika Kegelisahan Sering Melanda, Ini Solusinya

Avatar of PortalMadura.Com
Ketika Kegelisahan Sering Melanda, Ini Solusinya
ilustrasi (viva.co.id)

PortalMadura.Com – Resah, gelisah, khawatir, takut dan sedih adalah  merupakan perasaan yang tidak mungkin hilang dan terpisahkan dari kehidupan manusia. Setiap orang, apapun dan siapapun ia, pernah diserang perasaan ini.

Masalah tersebut dapat meningkatkan kemampuan kita dan kesabaran kita menjadi teruji. Oleh karena itu, jangan mengeluhkannya namun carilah jalan keluarnya.

Ketika kita sedang merasakan gelisah, sedih, kecewa atau perasaan negatif lainya, maka bacalah nasihat yang dapat menyejukkan hati. Seperti nasehat dari Imam Ibnul Jauzi untuk orang yang sedang mengalami kelemahan jiwa.

Berikut ini nasihat Imam Ibnul Jauzi yang dapat menentramkan dan menjernihkan nurani agar lebih dekat dan takwa kepada Allah:

“Aku pernah tertekan dengan masalah yang menjadikanku selalu dalam kegelisahan. Aku berupaya sekuat tenaga agar terlepas dari jeratan kegelisahan itu. Tapi, upaya yang kulakukan sia-sia,” ujar ulama karismatik, Imam Ibnul Jauzi.

Sebab, menurut beliau dirinya hanya manusia biasa yang tidak lepas dari salah, lalai, sedih, dan gelisah di dalam hidupnya.

“Lalu, aku membaca firman Allah SWT, “Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka,” (Qs. ath-Thalaq [65]: 2-3), urainya.

Setelah membaca ayat tersebut, beliau mengatakan bahwa ketakwaan merupakan jalan keluar dari seluruh jenis kegelisahan. Maka, selama kita ada di jalan dalam rangka mewujudkan takwa, pasti akan kita dapati jalan keluar dalam menghadapi masalah apa pun.

Inilah solusinya, lanjut beliau, bahwa ketakwaan merupakan jalan keluar karena Allah akan memberikan petunjuk atau jalan yang tidak mungkin terdapat kesesatan di dalamnya. Sungguh Allah Maha Pemberi Petunjuk. Solusi ini dapat mengatasi segala  jenis penyakit, perasaan gundah, gelisah, gulana, sedih ataupun kesempitan hati yang lain.

“Seorang makhluk tidak diperbolehkan menyandarkan diri kecuali pada Allah karena Dia yang akan mencukupinya. Allah adalah dzat yang sudah memberikan rezeki sejak manusia di dalam rahim. Bahkan, Allah akan menambahkan kualitas dan kadarnya saat manusia terlahir serta diamanahi sebagai khalifah di bumi-Nya,” ujarnya.

Maka, merasa tergantung hanya pada Allah SWT merupakan satu tanda bahwa tauhid yang ia miliki sangatlah bagus. Meskipun demikian, kita tidak boleh mengabaikan segala usaha yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut sebagai sarana untuk lebih dekat kepada Allah SWT.

Oleh karena itu, ketika kita bisa melakukan usaha apa pun, jangan sampai hati kita tergantung pada usahanya itu. Hal inilah yang diajarkan dalam tauhid yang lurus dan murni. Usaha adalah ikhtiar sedangkan hasil adalah hak penuh dari Allah, karena Allah Maha Kuasa. Inilah bentuk takwa kita kepada Allah SWT.

“Berhati-hatilah melanggar batasan Allah. Sebab jika melanggar, engkau akan hina di hadapan Allah dan kecil di hadapan makhluk-Nya,” pungkasnya. (kisahikmah.com/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.