Oknum Politisi Demokrat Sumenep “Usir” Wartawan dari Ruang Komisi B

Avatar of PortalMadura.Com
Kantor DPRD Sumenep
Dok. Kantor DPRD Sumenep

PortalMadura.Com, – Seorang oknum politisi Partai Demokrat dan juga anggota Komisi B DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, Masdawi ‘mengusir' sejumlah wartawan harian saat mau konfirmasi tentang anjloknya harga rumput laut kepada Ketua Komisi B, Nurus Salam.

Saat hendak mewawancarai Ketua Komisi B, Nurus Salam, sejumlah awak media dikagetkan dengan lontaran kata-kata tidak enak dari salah seorang anggota Komisi B, Masdawi. Dalam kata-katanya, Ketua Fraksi Partai Demokrat itu melarang wartawan melakukan wawancara dengan siapapun di ruang Komisi B, bahkan jika mau menjalankan tugas jurnalistiknya harus dilakukan diluar komisi atau di ruangan fraksi.

“Hasil kesepakatan, tidak boleh wawancara di dalam komisi, silahkan diluar atau di fraksi kalau mau wawancara. Ini sudah kesepakatan kemarin,” ungkap Moh Sa'e, wartawan Madura Channel, menirukan ucapan Masdawi, Selasa (10/3/2015).

Mendengar ungkapan tersebut, sejumlah wartawan tetap melanjutkan wawancaranya dengan Ketua Komisi B, namun para awak media tetap merasa tidak nyaman dengan ucapan itu, karena dihari-hari sebelumnya tidak pernah ada aturan atau yang sifatnya ‘menghalang-halangi' kerja wartawan.

“Mulai kapan aturan itu ada, karena kemarin kami masih bisa masuk dan wawancara di sini (ruang komisi, red),” tambahnya dengan nada kecewa.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi B, Juhari mengatakan, yang menjadi kesepakatan diinternal komisi jika materi wawancara itu bukan hasil pleno Komisi, narasumber, baik anggota maupun ketua komisi tidak boleh mengatasnamakan ketua atau anggota Komisi, tapi merupakan pendapat pribadi.

“Kalau tempat wawancara tidak ada batasan, di komisi juga boleh, hanya saja kalau bukan hasil pleno memang tidak boleh mengatasnamakan anggota atau ketua komisi,” jelas Juhari.

Dia juga menegaskan, komisi tetap menerima wartawan dari media manapun yang mau melakukan wawancara di ruangan komisi B, karena aturannya bukan pelarangan tempat wawancara.

“Kami welcome kepada siapapun, termasuk wartawan,” ucapnya. (arifin/htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.