Anda Perlu Tahu, Inilah Perubahan ‘Miss V’ Saat Bercinta

Avatar of PortalMadura.Com
Anda Perlu Tahu, Inilah Perubahan 'Miss V' Saat Bercinta
Ist.Net

PortalMadura.Com – Menjaga kesehatan ‘organ intim' khususnya bagi perempuan sangatlah penting.

Kesehatan ‘' tidak hanya bermanfaat bagi kenyamanan Anda, tapi ini juga berpengaruh pada mood .

Ketika bercinta, ‘organ intim' perempuan pasti akan mengalami reaksi dan . Namun, tidak semua perempuan memahami apa yang terjadi dengan area ‘Miss V' mereka ketika sedang bercinta.

Menurut hasil survei American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dan juga Women's Health, sebagian besar wanita tidak mengetahui tentang apa yang terjadi pada vagina mereka sendiri saat bercinta.

Berikut 4 hal yang terjadi pada area ,vagina wanita, ketika bercinta, seperti dikutip dari Prevention.com :

Rangsangan Pada Bagian Otak
Ketika bercinta, bagian otak akan membuat rangsangan, pembuluh darah melebar, dan darah mengalir deras. Meningkatnya sirkulasi tersebut memicu sekresi Miss V, yaitu keluarnya pelumas alami yang terdiri dari protein dan asam amino. Hal ini membuat ribuan ujung saraf di daerah vagina yang paling sensitif akan aktif.

Jaringan Klirotis akan Membengkak dan Kaku
Berhubungan ‘seks' juga membuat jaringan klitoris akan membengkak dan kaku. Klitoris yang terletak di atas bibir Miss V itu akan sedikit mengeras. Jika wanita sangat terangsang, klitoris akan membesar tiga kali lipat. Dibutuhkan waktu beberapa saat setelah berhubungan ‘seks' untuk mengembalikan ukuran klitoris seperti semula. Namun, bagi beberapa wanita, hal ini bisa membuat mereka sulit buang air kecil.

Perubahan pada Serviks atau ‘Mulut Rahim'
Serviks atau mulut rahim akan lebih lembut atau melunak. Ketika tersentuh penis saat berhubungan ‘seks', saraf-saraf di sekitarnya akan mengirim rangsangan ke otak yang membuat wanita merasa senang. Hal yang sama akan terjadi pada saat ‘foreplay'.

Mengalami Kontraksi Otot Dasar Panggul Selama ‘Orgasme'
Sekitar 10 persen wanita akan mengalami kontraksi otot dasar panggul selama ‘orgasme'. Hal ini dapat mendorong keluarnya beberapa tetes cairan bening dari uretra. “Ejakulasi wanita” ini bukan berarti mengeluarkan urine. Cairan bening mirip urine tersebut mengandung gula alami dan fosfatase asam prostat, yaitu zat kimia yang juga ditemukan pada air mani. (kompas.com)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.