1.378 Rumah Rusak Akibat Puting Beliung di Bojonegoro

Avatar of PortalMadura.com
1.378 Rumah Rusak Akibat Puting Beliung di Bojonegoro
Kondisi kerusakan akibat yang ditimbukan kejadian angin puting beliung di Bojonegoro, Jatim (Foto: inews.id)

PortalMadura.Com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 1.378 rumah rusak akibat puting beliung yang terjadi di Bojonegoro, Jawa Timur.

Kepala Pusat Data, Humas dan Informasi BNPB, Agus Wibowo mengatakan, puting beliung terjadi Sabtu sore pukul 16.30 disertai dengan hujan deras.

“Pemerintah daerah telah melakukan penanganan darurat seperti membersihkan material bangunan, pohon tumbang dan mendata kerusakan. Warga yang rumahnya rusak membutuhkan terpal,” ujar Agus melalui siaran pers, Senin (11/11/2019) malam.

Angin mengakibatkan pohon tumbang di beberapa titik jalan protokol.

Sebanyak 33 rumah rusak berat, 180 rumah rusak sedang, dan 1.165 rumah rusak ringan.

Kerusakan pemukiman tadi tersebar di 12 wilayah yakni Kecamatan Bojonegoro, Kapas, Balen, Sumberrejo, Trucuk, Kalitidu, Dander, Ngasem, Ngambon, Margomulyo, Gayam dan Kepohbaru.

Selain itu, BPBD Bojonegoro mencatat ada tujuh fasilitas sosial dan pendidikan yang juga rusak.

Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa akibat .

Data BNPB mencatat 1.010 puting beliung terjadi sepanjang Januari hingga November 2019, atau yang tertinggi dibandingkan jenis bencana lain.

Seluruh kejadian puting beliung itu telah mengakibatkan 13 korban meninggal dunia, 187 orang luka-luka dan 41.429 orang mengungsi. Selain itu, 1.865 unit rumah rusak berat, 3.134 unit rusak sedang dan 18.211 unit rusak ringan.

Agus mengatakan, angin puting biasanya terjadi saat pergantian musim, dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.

“Warga diimbau untuk tetap waspada dalam menghadapi potensi bahaya angin puting beliung,” ujar dia.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.