PortalMadura.Com – Ilmu falak mungkin saja masih terdengar langka di telinga masyarakat sekarang ini. Apalagi generasi muda yang sudah condong kepada ilmu umum dan mulai meninggalkan ilmu keislaman. Antara ilmu falak dan ilmu astronomi terdapat kesamaan pada objek yang diteliti yaitu benda-benda langit.
Ilmu astronomi sendiri telah dipelajari sejak dahulu dan hingga saat ini. Dengan bantuan alat-alat canggih yang ada sekarang, tentu memudahkan mempelajari astronomi. Namun, bagaimana astronomi dalam dunia Islam?.
Berikut sebelas fakta astronomi dalam dunia Islam :
1. Studi astronomi di dunia muslim dilakukan oleh para ilmuwan dari berbagai negeri dan budaya.
2. Pengamatan langit bisa membantu menemukan arah menuju Mekah, arah kiblat.
3. Ulugh Beg, ahli matematika dan astronomi abad ke-15 menghitung lamanya satu tahun yakni 365 hari, 6 jam, 10 menit dan 8 detik, hanya 62 detik lebih lama dibanding angka yang diketahui kini.
4. Kata ‘Zenith’ (titik di angkasa yang berada persis di atas pengamat) dan ‘Azimuth’ (sudut putar dari arah Barat hingga Timur) berasal dari bahasa Arab.
5. Ahli astronomi, Quthbuddin Syirazi, dan muridnya Kamaluddin Farisi menjelaskan bahwa pelangi disebabkan oleh pembiasan sinar Matahari oleh air hujan.
6. Galileo Galilei, menggunakan karya dan tulisan ahli astronomi peradaban muslim yang diterjemahkan ke bahasa latin.
7. Nama-nama yang diberikan untuk lebih dari 165 bintang masa kini diambil dari bahasa Arab.
8. Enam ratus tahun sebelum Galileo, ahli astronomi Al-Biruni mengajukan gagasan, Bumi berputar pada porosnya.
9. Tabel Toledo adalah grafik yang memprediksi gerakan Bulan, Matahari, dan Planet.
10. Beberapa teleskop optik terbesar masa kini berada di Kepulauan Kanari.
11. Sejak zaman dulu, ahli astronomi telah menggunakan model tiga dimensi langit yang disebut bola armillary.
(okezone.com)