2019, Sumenep Gelar 226 Pilkades

Avatar of PortalMadura.Com
2019, Sumenep Gelar 226 Pilkades
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep, A. Masuni (Foto: Samsul Arifin)

PortalMadura.Com, – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, akan menggelar Pemilihan Kepala Desa () serentak tahun 2019. Dari data yang ada, sebanyak 226 desa dijadwalkan ikut pilkades serentak pada tahun 2019.

“Jabatan kepala desa yang akan berakhir tahun 2019 sebanyak 226 desa. Jadi, nanti ratusan desa itu akan mengikuti pilkades serentak,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep, A. Masuni, Selasa (18/9/2018).

Ratusan desa yang masa jabatan kadesnya akan berakhir pada tahun 2019 itu tersebar di sejumlah kecamatan. Di antaranya, Desa Sapeken, Kecamatan Sapeken, Desa Andulang, Kecamatan Gapura, dan Desa Lalangon, Kecamatan Manding. Meski pilkades serentak diperkirakan masih akan berlangsung pada bulan September atau November 2019, pemerintah daerah telah mempersiapkan payung hukum berupa Peraturan Bupati (Perbup) agar pelaksanaannya benar-benar sesuai harapan.

“Saat ini kami sedang mempersiapkan aturan, termasuk Perbup sebagai acuan pelaksanaan pilkades serentak nanti. Kami menginginkan pilkades itu bisa melahirkan pemimpin yang adil dan bijaksana,” jelasnya.

Ia menegaskan, bagi desa yang hanya memiliki satu calon kepala desa, dipastikan desa tersebut tidak bisa melaksanakan pilkades hingga ada calon lain yang bisa mengikuti pesta demokrasi tingkat desa itu.

“Kalau desa hanya memiliki satu calon, maka kami pastikan tidak bisa melaksanakan pilkades hingga memiliki minimal dua calon,” tegasnya.

Untuk desa yang kepala desanya berhalangan tetap atau sudah purna jabatannya, maka untuk menjalankan roda pemerintahan di tingkat desa akan diisi oleh penjabat (Pj) atau pelaksana tugas (Plt). (Arifin/Desy)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.