3 Cara Pilih Film Kartun yang Mendidik dan Aman untuk Anak

Avatar of PortalMadura.com
3 Cara Pilih Film Kartun yang Mendidik dan Aman untuk Anak
Ilustrasi (SINDOnews)

PortalMadura.Com – Umumnya, anak suka menonton kartun. Tapi meskipun kartun dibilang film yang menghibur dan memang standar anak-anak, Anda sebagai orang tua wajib mengawasi setiap tontonan yang ia lihat dalam kesehariannya.

Sebab, tidak semua kartun memiliki manfaat dan cocok ditonton oleh anak kecil. Yuk, cari tahu kartun anak seperti apa yang baik dan harus seberapa sering menonton TV agar tidak merusak kesehatannya. Anda perlu cerdas pilah-pilih tayangan kartun anak.

Berikut cara memilih yang aman dan mendidik untuk anak:

Pilih yang Sesuai Usianya
Anda umumnya sudah boleh mulai mengenalkan film kartun buat si kecil sejak usia 16 bulan sampai di atas satu tahun. Pada rentang usia ini, anak kecil sudah menunjukkan ketertarikan mereka terhadap gerak, warna, suara, dan macam-macam gambar yang terlihat di depan matanya meski belum sepenuhnya jelas.

Namun, memilih film harus sesuai usianya. Pastikan pilih film kartun anak dengan rating SU (Semua Umur) buat produksi lokal atau G (General Audience) jika ingin mempertontonkan film internasional.

Nah untuk acara kartun di televisi, rating khusus anak adalah:

SU (semua kalangan di atas usia 2 tahun)
P (anak usia prasekolah usia 2-6z tahun)
A (anak usia 7-12 tahun)

Rata-rata tayangan televisi yang memiliki rating ini termasuk ramah anak. Anda bisa lihat kategori siaran TV tersebut di sudut kanan atau kiri atas layar kaca Anda.

Pilih yang Temanya Bermain Sambil Belajar
Memilih kartun anak boleh yang menghibur, tapi jangan tinggalkan aspek belajarnya. Setelah perhatikan ratingnya, perhatikan juga kontennya: Untuk usia 1-2 tahun, pilih kartun dengan gambar yang simpel, seperti bola yang bergerak, atau huruf alphabet bergerak sembari diiringi musik. Musik dan tarian akan mengundang anak untuk antusias ikut menggerakkan tubuhnya, yang juga bisa sekaligus jadi cara mengasah keterampilan motorik kasar anak.

Buat anak di atas 2-4 tahun, pilih kartun yang bisa mengajak mereka menghafal alfabet, menyebutkan angka, mengajarkan kosa kata baru, atau menebak-nebak gambar hewan atau warna.

Jika si kecil sudah berusia 4-5 tahun, Anda bisa memberikan tayangan kartun yang lebih interaktif. Kartun interaktif membuka kesempatan buat anak bermain tanya jawab meski lewat layar kaca.

Ketika usia anak sudah sekitar 6-12 tahun, Anda bisa memberikan anak tayangan kartun dengan cerita pahlawan super, persahabatan, keluarga, atau kehidupan sehari-hari yang banyak ditayangkan di stasiun TV pada jam-jam tertentu.

Secara umum, Anda juga sudah boleh mengenalkan tayangan kartun yang bermuatan moral untuk mengajarkan anak cara bersosialisasi dengan sesama teman sepantaran dan bersikap kepada orang yang lebih tua. Maka sambil bermain dan menonton TV, anak juga akan mendapatkan pelajaran berharga untuk ke depannya

Pilih Waktu Nonton yang Tepat
Kartun anak biasa ditayangkan pada waktu-waktu tertentu untuk menyesuaikan dengan aktivitas hariannya. Buat anak usia 1-5 tahun, berilah waktu sebentar untuk menonton TV sehabis tidur siang atau sepulangnya mereka dari taman bermain (playgroup).

Untuk anak-anak yang sudah berusia sekolah, sebaiknya berikan jadwal waktu nonton kartun pada sore hari setelah pulang sekolah/les, atau di pagi hari selama akhir pekan.(hellosehat.com/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.