4 Bahaya Sekolahkan Anak di Usia Dini

Avatar of PortalMadura.Com
4 Bahaya Sekolahkan Anak di Usia Dini
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Saat ini banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya di usia dini. Meskipun sebenarnya hal itu dilakukan hanya karena ingin seperti anak teman atau tetangga yang juga bersekolah. Atau munkin karena tidak ada yang menjaga di rumah, sehingga sekolah menjadi tempat belajar dan juga menitipkan anak.

Padahal sebenarnya, menyekolahkan anak terlalu dini tidak baik untuk mental anak. Jika hal tersebut tetap dipaksakan, kemungkinan anak akan mengalami beberapa risiko ini. Apa saja?.

Berikut penjelasannya:

Sulit Menyerap Pelajaran Sekolah
Salah satu risiko terlalu cepat menyekolahkan anak merupakan kesulitan menyerap pelajaran. Mengapa? Karena untuk belajar di sekolah, tidak hanya dibutuhkan kematangan akademik saja, melainkan juga dibutuhkan kematangan secara emosional.

Sulit Bersosialisasi
Karena secara emosional anak belum matang. Ada banyak faktor yang dapat membuat anak menjadi sulit beradaptasi. Misalnya, karena anak sulit belajar dia akan merasa tertinggal dengan teman-teman lainnya. Hal ini akan membuatnya merasa minder dari teman-temannya. Atau karena dianggap lebih kecil dari yang lainnya, mereka bisa mendapatkan perlakuan ‘bullying’ dari teman-temannya yang lebih tua darinya.

Rentan Terkena ADHD
Anak yang terlalu cepat sekolah juga beresiko mengalami gangguan psikologis attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) alias sindrom hiperaktif. Sebuah penelitian yang dilakukan Taipei Veterans Hospital di Taiwan mengungkapkan bahwa anak-anak memasuki kelas (sekolah) di bawah usia, rentan menderita ADHD. Ini disebabkan karena kemampuan anak untuk dapat mengontrol perilakunya hanya dapat berkembang seiring pekembangan usianya. Sehingga, di usianya yang dini anak akan sulit mengotrol perilakunya dan jika dipaksakan maka rentan terkena ADHD.

Memiliki Masalah Perilaku di Masa Depan
Anak yang terlalu cepat sekolah nantinya akan memiliki gangguan atau masalah perilaku. Mereka dituntut untuk cepat belajar, cepat berkembang dan dewasa sebelum waktunya, maka akan tiba masa di mana anak nantinya dapat memberontak. Hal ini terjadi karena sebagian anak merasa masa kecil mereka telah direnggut dan kurang bahagia.

Jangan paksakan anak untuk bersekolah saat usianya masih di bawah 5 tahun. Walau merasa kasihan saat anak hanya berada di rumah dan bermain saja, ingatlah bahwa hampir seluruh hidup kanak-kanak memang dihabiskan untuk bermain puas. Sebaiknya dampingi mereka. Jangan hanya mengutamakan pendidikan secara akademik saja, tetapi utamakan juga pendidikan bagi emosional mereka. (ummi-online.com/Desy)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.