4 Cara Mudah Jadi ‘Storyteller’, Apa Saja?

Avatar of PortalMadura.com
4 Cara Mudah Jadi 'Storyteller', Apa Saja?
ilustrasi

PortalMadura.Com atau merupakan salah satu seni tertua manusia. Aktivitas tersebut mampu menstimulasi imajinasi dan membangun hubungan yang akrab antara pembaca cerita dengan pendengarnya. Tidak heran, jika banyak orang yang menginginkan bisa menjadi yang profesional.

Apalagi, pembaca cerita menjadi basis dalam setiap kegiatan Anda di masyarakat, seperti pada saat berinteraksi dengan orang lain, berkomunikasi, dan bahkan bermimpi. Orang-orang dari berbagai latar belakang usia, budaya dan pendidikan dapat saling berkomunikasi melalui kegiatan storytelling tersebut.

Hal itu terjadi karena di dalam cerita yang disampaikan tersebut, biasanya mengandung nilai-nilai universal yang dapat diterima oleh berbagai kalangan. Sayangnya, saat ini kemampuan storytelling itu hanya dikuasai oleh segelintir orang saja, karena sebagian besar dari mereka enggan memahami dan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh.

Hal ini berbanding terbalik dengan ratusan tahun silam, di mana storytelling merupakan kegiatan utama yang dianggap penting dan dikuasai oleh banyak orang. Padahal, cerita yang disajikan dalam kegiatan storytelling tersebut pada umumnya berupa cerita rakyat tradisional yang sarat pembelajaran moral. Selain itu, cerita-cerita sejarah, legenda dan cerita kontemporer juga dapat menjadi bahan rujukan cerita.

Lantas, apa yang harus dilakukan apabila sudah tertarik untuk belajar menjadi seorang storyteller? Berikut ini empat caranya:

Gunakan Data dan Statistik pada saat Bercerita
Penelitian di Stanford University melaporkan, bahwa kombinasi antara cerita dengan statistik memiliki tingkat retensi atau daya serap sebesar 65 sampai 70 persen.

Memiliki Struktur Pemikiran yang Jelas dan Runut
Anda harus menyampaikan cerita yang ada di pikiran Anda secara jelas dan runut. Apabila Anda tidak memenuhi aspek ini, maka pendengar Anda akan merasa kebingungan dan tidak akan memperdulikan apa yang Anda sampaikan.

Selain itu, Anda juga harus memikirkan bagaimana jalannya sebuah cerita, bagaimana mengemas konflik di dalamnya, bagaimana klimaks tersebut ditampilkan, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan pengemasan cerita yang akan Anda sampaikan.

Kemas Cerita Anda Menjadi Lebih Kompleks
Jangan buat cerita Anda mati dengan ulasan yang hanya dilihat dari satu sisi. Cobalah untuk mengungkapkan beberapa informasi pendukung yang relevan sehingga cerita yang Anda sampaikan dapat semakin kompleks dan kaya informasi.

Buat Cerita Anda Mudah Dipahami
Gunakan bahasa, pengaturan, dan karakterisasi yang mudah dipahami oleh pendengar. Hal ini perlu diperhatikan dengan seksama karena sebuah cerita dapat dikatakan efektif apabila pendengar memahami cerita yang disampaikan, persis seperti maksud sang storyteller. (liputan6.com/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.