PortalMadura.Com, Sumenep – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga menggelar pelatihan keterampilan membatik bagi pemuda, Rabu (30/3/2016).
Dalam sambutannya, Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Achmad Fauzi mengemukakan, batik secara resmi telah diakui UNESCO dengan dimasukkan ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity). Karena batik, bukan hanya dikalangan lokal dan regional, melainkan sudah bertaraf internasional.
“Pelatihan ini merupakan kesempatan sangat luar biasa bagi para pemuda yang sudah terpilih untuk belajar membatik,” katanya.
Ia pun berharap, agar diteladani dan benar-benar serius dalam mengikuti pelatihan yang materinya akan disampaikan oleh instruktur yang sudah berpengalaman dalam dunia membatik.
Wabup menjelaskan, industri batik dalam skala kementerian perdagangan memberikan sumbangan Rp3 triliun. “Ini merupakan kesempatan yang baik bagi para pemuda untuk memulai berwirausaha,” ujarnya.
Menurutnya, sebuah kesuksesan dimulai dari yang kecil. Didalam sebuah kesuksesan ada beberapa hal yang harus diketuhui. Pertama adalah Ilmu atau pengetuhuan. “Orang bisa sukses karena ilmunya. Hasil survei, ilmu mewakili 60 persen kesuksesan,” tandasnya.
Sementara, Kadisbudparpora, Sufiyanto menjelaskan, pelatihan membatik sengaja dilakukan dalam rangka mengurangi angka pengangguran, sekaligus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mandiri bagi generasi muda serta mengurangi ketergantungan kepada pemerintah maupun kepada orang lain.
“Melalui pelatihan, diharapkan muncul pemuda yang kreatif dan mandiri,” ujarnya.
Pelatihan keterampilan membatik bagi pemuda dilaksanakan sejak tanggal 30 Maret sampai 1 April 2016. Dan diikuti oleh unsur organisasi pemuda, ormas, mahasiswa dan pemuda, sebanyak 49 orang peserta.
“Materinya, pengetahuan membuat batik dan tata cara membuat desain batik,” pungkasnya.(Rahman/har)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
