5 Cara Simpan Sikat Gigi Agar Terhindar dari Sarang kuman

Avatar of PortalMadura.Com
5 Cara Simpan Sikat Gigi Agar Terhindar dari Sarang kuman
ilustrasi

PortalMadura.Com – Salah satu hal yang dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut yaitu dengan menggosok gigi secara rutin setiap hari. Namun, Tahukah Anda bahwa yang biasa Anda pakai merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan gigi?.

Sikat gigi sangat rentan menjadi sarang kuman dan penyakit. Meski demikian, yang terjadi, terkadang kita sembarangan meletakkan sikat gigi dan tidak menyimpannya dengan benar setelah menggunakannya. Nah, berikut tips menyimpan sikat gigi yang benar agar terhidar dari sarang kuman.

1. Hindari menyimpan sikat gigi di dekat toilet

Dimanakah biasanya Anda meltakkan sikat gigi ? Bila selama ini Anda meletakkan sikat gigi di dekat wastafel atau toilet, besar kemungkinan sikat gigi akan terkena sisa kotoran, sabun, dan air kotor yang mengandung banyak kuman penyakit.

Perlu Anda ketahui, saat membilas (flush) toilet, air toilet dapat terciprat hingga sejauh 2 meter ke segala arah.

Bahkan menurut Charles Gerba, Ph.D., seorang profesor dan ahli mikrobiologi dan ilmu lingkungan di University of Arizona College of Public Health, bakteri dan virus (E.coli, S. aureus, dan bakteri lainnya) dari toilet dapat menempel di seluruh permukaan kamar mandi, termasuk di sela-sela bulu sikat gigi dan mengendap dalam beberapa waktu.

Nah, ini sama halnya bila Anda sering menyimpan sikat gigi di dekat wastafel. Cipratan air wastafel yang mungkin telah bercampur dengan sisa-sisa sabun atau air kotor dapat berpindah dengan mudah ke bulu sikat gigi. Alih-alih membersihkan gigi, malah menumpuk kotoran di gigi.

2. Pisahkan sikat gigi Anda dari sikat gigi orang lain

Faktanya, rongga mulut adalah rumah bagi ratusan jenis mikro organisme yang berbeda, mulai dari bakteri alami maupun bakteri dari luar yang mungkin membahayakan kesehatan tubuh.

Setiap kali Anda menggosok gigi, maka sikat gigi tersebut sudah menjadi perantara penularan mikro organisme kepada orang lain.

Karena itu, salah satu cara menyimpan sikat gigi yang benar adalah dengan memisahkan sikat gigi kita dari sikat gigi orang lain, sekalipun dengan anggota keluarga.

Sebab, mencampurkan beberapa sikat gigi dapat membuat permukaan bulu sikat saling menempel dan menyebabkan kontaminasi silang. Hal ini bisa meningkatkan risiko perpindahan bakteri dari satu sikat gigi ke sikat gigi lainnya.

Bahaya ini sama halnya bila Anda berbagi sikat gigi, alias menggunakan satu sikat gigi yang sama dengan orang lain.

Menurut American Dental Association, kebiasaan berbagi sikat gigi juga dapat mengakibatkan terjadinya kontaminasi silang, yaitu perpindahan mikro organisme yang dapat meningkatkan risiko infeksi.

3. Letakkan sikat gigi di tempat terbuka

Sebagian besar orang, mungkin terasuk Anda, terbiasa untuk meletakkan sikat gigi di dalam lemari, wadah tertutup atau menutup bulu sikat gigi dengan penutup. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga bulu sikat gigi dari kontaminasi bakteri yang ada di dalam toilet.

Ternyata, kebiasaan tersebut kurang baik. Pasalnya, menyimpan sikat gigi di dalam wadah tertutup atau sengaja menutup ujungnya akan membuat bulu sikat gigi menjadi lembap.

Lingkungan lembap merupakan lingkungan yang paling disukai bakteri untuk tumbuh lebih cepat. Akibatnya, sikat gigi justru menjadi sarang bakteri.

Bahkan, menurut Jacki Blatz, seorang ahli kebersihan gigi sekaligus pemilik Dentique Dental Hygiene Centre di Fort Saskatchewan, Alberta, kebiasaan menyimpan sikat gigi di dalam lemari dapat memperparah sakit bila Anda sedang terkena flu, sakit tenggorokan, atau sariawan.

Oleh sebab itu, sebaiknya letakkan sikat gigi di cangkir atau gantungkan di tempat terbuka agar sirkulasi udaranya berjalan dengan baik.

4. Posisikan sikat gigi menghadap ke atas

Sikat gigi sebaiknya diletakkan menghadap ke atas atau dalam posisi tegak, yaitu bulu sikat gigi di atas dan gagang sikat gigi berada di bawah.

Cara ini berfungsi untuk memberikan kesempatan bagi bulu sikat gigi agar bisa ‘bernapas' dan mendapatkan sirkulasi udara yang baik di sela-selanya.

5. Rutin ganti sikat gigi

Pastikan untuk rutin mengganti sikat gigi setiap 3 sampai 4 bulan sekali. Namun, jika Anda menemukan bulu sikat gigi sudah melebar sebelum tiga bulan, maka tetap wajib menggantinya dengan sikat gigi yang baru ya.

Sikat gigi yang bulu-bulunya sudah melebar tak akan lagi efektif membersihkan rongga mulut.

Bila sedang terkena flu, demam, batuk, sakit tenggorokan, sariawan, atau masalah mulut lainnya, segera ganti sikat gigi setelah sembuh.

Pasalnya, saat Anda menyikat gigi ketika sedang sakit, virus-virus yang ada akan menempel di bulu sikat gigi dan bisa membuat penyakit kambuh lagi.

Itulah tips yang bisa Anda lakukan agar sikat gigi Anda terhindar dari sarang kuman. karena hal tersebut juga sangat berpengaruh terhadap kesahatan mulut Anda. (kompas.com/Nanik)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.