PortalMadura.Com, Sumenep – Lima warga asal pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menjadi korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah (Sulteng).
Mereka adalah Hasani (32) dan Saatia (25) hubungan suami-istri, Jihan Zahira (4) putrinya. Dan Syaiful Bahri (19), adik ipar Hasani.
Selain itu, Moh Safi’i (18) masih memiliki hubungan kerabat. Semuanya berasal dari Desa Angon-angon, Kecamatan Arjasa, Sumenep (kepulaun Kangean).
“Mereka dalam kondisi selamat,” terang Kapolres Sumenep, AKBP Fadillah Zulkarnaen, melalui Kapolsek Kangean, Iptu Karsono, Kamis (4/10/2018).
Mereka akan dipulangkan ke pulau Kangean, tapi masih menunggu jadwal kapal. Kepulangannya ke Kangean, menunggu bantuan pemerintah Kabupaten Sumenep, karena sudah kehabisan bekal.
Saat ini, kelima warga itu ada di Kantor Dinas Sosial Sumenep, Jl. Raung Desa Pabian, Kota Sumenep. Mereka tiba di Sumenep, Kamis (4/10/2018) siang.
Kelimanya sudah 11 tahun di Sulteng dan berdomisili di Jl. Yos Sudarso, Kelurahan Talise, Kecamatan Palu Timur, Kabupaten Palu.
Pengakuannya pada petugas, sudah memiliki identitas kependudukan berupa KTP sementara yang dikeluarkan pemerintah disana. Namun, hilang akibat bencana gempa dan tsunami.
Kelima korban bisa sampai di Kabupaten Sumenep dengan cara bersama-sama naik pesawat hercules dari Sulawesi menuju Makasar dan Surabaya hingga akhirnya sampai di Sumenep.
Di wilayah bencana gempa dan tsunami Sulteng, diprediksi masih banyak warga yang berasal dari Kabupaten Sumenep.
Hingga berita ini dilansir PortalMadura.Com, Kadinsos Sumenep, Achmad Aminullah belum memberikan keterangan resmi. Dihubungi beberapa kali via telepon belum ada jawaban.(Hariyanto/Hartono)