PortalMadura.Com, Jakarta – Sebanyak enam orang tewas dan sekitar 200 orang luka-luka sebagai imbas dari demonstrasi yang ricuh di Jakarta sejak Selasa malam hingga Rabu pagi, kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswdan.
“Ini per jam 9 (pagi). Jadi kira-kira ada 200 orang luka-luka per jam 9 ini dan ada sekitar enam orang tercatat meninggal,” ujar Anies kepada jurnalis di Jakarta, Rabu.
Korban berada di sejumlah Rumah Sakit di Jakarta, seperti Rumah Sakit Tarakan, Rumah Sakit Pelni, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Budi Kemuliaan, dan Rumah Sakit AL Mintoharjo.
Belum ada keterangan resmi yang lebih rinci dari kepolisian maupun Rumah Sakit apakah para korban tewas itu meninggal dunia karena tertembak.
Bentrok antara massa demonstrasi dengan polisi terjadi sejak Selasa malam setelah ada aksi penolakan hasil Pemilu 2019 di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). dilaporkan Anadolu Agency, Rabu (22/5/2019).
Polisi telah membubarkan massa secara tertib sekitar pukul 10 malam, namun sekitar pukul 11 malam ada massa yang tiba-tiba datang, memprovokasi, dan merusak kawat berduri.
Bentrok juga terjadi di sejumlah titik lain seperti di Jalan Wahid Hasyim dan Asrama Brimob Petamburan, Jakarta Barat serta Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Massa melempari polisi dengan batu dan bom molotov.
Massa kemudian juga menyerang Asrama Brimob Petamburan dan membakar sejumlah mobil yang berada di depan asrama tersebut.
Polisi berupaya membubarkan massa menggunakan gas air mata dan berupaya bernegosiasi dengan massa.
Polisi telah mengamankan lebih dari 20 orang yang diduga sebagai provokator dari bentrokan sejak Selasa malam.
Juru bicara Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan provokator yang menimbulkan bentrokan berasal dari luar wilayah Jakarta.
“Yang sangat kita sesalkan massa dari luar Jakarta yang masuk sekitar jam 11 sehingga memprovokasi kejadian tersebut. Itu memicu kerumunan massa di sekitar lokasi ketika mau kembali,” ujar Dedi.