6 Penyebab Tarikan Gas Motor Injeksi Tidak Stabil

Avatar of PortalMadura.com
6 Penyebab Tarikan Gas Motor Injeksi Tidak Stabil
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Mempunyai motor berteknologi injeksi harus mengerti apa yang perlu dilakukan dan sebaliknya. Salah satunya yaitu ketika memuntir handle gas. Jika saat menarik handle gas terjadi ketidakstabilan seperti motor akan mogok, pasti pengendara akan merasa tidak nyaman.

Oleh karena itu, bagi pemilik harus mengerti apa penyebab ketidakstabilan handle gas dan cara memperbaiki agar motor Anda kembali nyaman. Lantas apa penyebab gas motor injeksi tidak stabil?

Berikut ulasannya:

Saringan Udara Tidak Berfungsi
Fungsi utama saringan atau filter udara ialah menyaring udara yang masuk ke dalam ruang bakar agar tidak tercampur dengan partikel kotoran dan debu. Apabila kondisi filter udara kotor maka akan berakibat pada tarikan gas motor jadi berat dan tidak stabil.

Motor juga akan mendadak mati atau mogok bila filter udara yang kotor tetap digunakan. Filter udara menjadi kotor dapat disebabkan lingkungan yang berdebu dan usia pemakaian. Pastikan pemilik kendaraan sering cek kondisi saringan udara.

Baca Juga: Ini Komponen yang Perlu Diganti Saat Motor Injeksi Terobos Banjir

Jarak Renggang Busi Tidak Tepat
Busi dengan pengaturan kerenggangan yang sesuai dapat bekerja dengan baik. Ukuran kerenggangan mempengaruhi suhu pengapian busi, sehingga akan berpengaruh terhadap pembakaran bahan bakar dan udara di dalam mesin.

Memperbesar kerenggangan busi akan menghasilkan percikan api yang lebih besar, sehingga beberapa mesin yang dimodifikasi biasanya bisa lebih maksimal.

Meski demikian, pemasangan busi yang tidak tepat dapat menyebabkan insulator retak sedangkan cara pengencangan busi yang terlalu keras dapat menyebabkan ulir patah. Hal inilah yang menyebabkan tarikan gas tidak stabil pada motor injeksi.

Setelan Klep Tidak Sesuai
Penyebab gas tidak stabil dapat juga diakibatkan oleh setelan klep yang tidak sesuai. Tekanan kompresi di dalam ruang bakar sangat dipengaruhi oleh penyetelan klep atau valve.

Jika setelan klep terlalu rapat tidak sesuai standar, klep akan cepat membuka dan lebih lama menutup, pembukaan yang lebih lama membuat gas lebih banyak masuk.

Apabila setelan klep terlalu renggang berarti klep terlambat membuka dan cepat menutup. Apabila hal ini terjadi pada klep masuk maka pemasukan campuran bahan bakar udara berlangsung cepat sehingga jumlah campuran yang masuk sedikit.

Putaran Stasioner Mesin Kurang Dari Standar
Terlihat sepele namun bila diabaikan dapat berakibat tidak baik pada motor khususnya pada tarikan gas. Apabila putaran stasioner terlalu rendah, dapat menyebabkan tarikan gas tidak stabil.

Setelan putaran stasioner kurang dari standar menjadi penyebab utama dari tarikan gas tidak stabil.

Terjadi Kerusakan Sensor Injeksi
Injektor berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar, dengan mengubah partikel-partikel menjadi kabut. Injektor pada sistem PGM-FI bisa menciptakan partikel bahan bakar terhalus di dunia.

Namun bila injektornya kotor akibat mengkonsumsi bensin yang kurang bagus, dapat mempengaruhi kualitas semprotan bensinnya. Efeknya, tarikan gas motor menjadi tidak stabil.

Kurang Tekanan Bahan Bakar
Setiap motor Honda injeksi dilengkapi dengan pompa bahan bakar atau fuel pump. Tekanan pada pompa bahan bakar dapat diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan fuel pressure gauge.

Ukuran tekanan bahan bakar ini disesuaikan dengan tipe dari masing-masing sepeda motor itu sendiri. Apabila tekanan bahan bakar kurang dari standar, penyebabnya ialah tarikan gas tidak stabil.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.