PortalMadura.Com, Sumenep – Sebanyak 64 desa yang tersebar di 17 kecamatan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur yang sering terjadi kekeringan pada saat musim kemarau. Dari 17 kecamatan yang rawan kekeringan itu, paling parah terjadi di Kecamatan Batuputih dan Saronggi.
“Rawan kekeringan itu terjadi di daratan dan di kepulauan, yang paling parah terjadi di sejumlah desa di dua kecamatan, Batuputih dan Saronggi,” tegas Kepala BPBD Kabupaten Sumenep, Koesman Hadi, Jum’at (08/08/2014).
Menurutnya, jumlah desa rawan kekeringan tahun ini masih sama dengan tahun sebelumnya. Namun, yang menentukan akan bertambah atau tidak adalah kualitas musim kemarau.
“Apakah nanti kemarau panjang atau kemarau pendek, itu yang akan menyebabkan bertambahnya jumlah daerah kekeringan,” paparnya.
Untuk mengatasi kekeringan, selain melakukan distribusi bantuan air, pihaknya mengaku masih harus bekerjasama dengan dinas terkait lainnya, jika nanti dibutuhkan pengeboran air dan pipanisasi.
“Kalau memang akan ada program lain selain distribusi bantuan air, seperti pengeboran sumber air, kami harus berkoordinasi dengan pihak lain,” tandasnya. (arif/htn)