7 Kesalahan Orang Tua dalam Mendidik Remaja

Avatar of PortalMadura.Com
portal madura berita madura terkini

PortalMadura.Com – Banyak orangtua yang mengalami kendala saat mendidik remajanya. Sebagai orangtua, tanpa sadar, cara kita dalam mendidik anak juga menjadi salah satu faktor yang membentuk karakter dan kepribadian si anak.

Ada beberapa kesalahan yang dilakukan tanpa disadari dalam mendidik anak remaja. Apa saja kah itu? Simak yang berikut ini.

1. Menganggap remaja sebagai anak-anak
Sering kali Orangtua menganggap anak remaja masih anak-anak, sehingga bersikap otoriter kepada anaknya,tidak memberi kesempatan kepada anak-anaknya untuk menentukan sebuah pilihan. Semua pilihan ditentukan oleh orangtua, anak hanya menjalani. Remaja bukanlah anak-anak dan bukan juga manusia dewasa. Mereka sudah tidak mau diperlakukan sebagai anak kecil.
Acapkali orangtua masih senang memilihkan pakaian anak remaja sesuai seleranya dan tidak siap ketika mereka punya pilihan sendiri. Dari urusan pakaian ini bisa menjadi masalah runyam.

2. Mengomel
Orangtua terutama ibu acapkali mudah untuk mengomeli anak. Omelan biasanya disertai dengan luapan emosi, sehingga tidak bisa mengontrol kata-kata yang diucapkan. Bisa jadi kata-kata yang diucapkan ketika mengomel melukai hati anak, sehingga timbul amarah dalam diri anak. Jika dalam diri anak memendam amarah pada orangtua akan menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak. Tentunya ini bukan kondisi yang baik bagi perkembangan anak remaja kita. Di samping itu, omelan orangtua akan menjatuhkan harga diri anak, apalagi jika disampaikan di depan orang lain walaupun anggota keluarganya.

3. Kurang memahami anak
Orangtua terkadang tidak memahami perubahan yang terjadi pada anak, ketika mereka memasuki usia remaja. Ketika anak memasuki usia remaja (baligh), terjadi banyak perubahan dalam dirinya. Pada masa ini, anak sudah memiliki dorongan seksual, sehingga memiliki ketertarikan yang besar terhadap lawan jenis.

Seringkali orangtua tidak siap menerima kenyataan ini. Alih-alih memberi pemahaman yang baik, malah memarahi anaknya ketika kedapatan jatuh cinta. Seringkali orangtua tidak memahami ini sehingga tidak siap dengan perubahan yang terjadi. Akibatnya timbul konflik antara orangtua dan anak. Ada juga orangtua yang cuek dengan apa yang dilakukan anaknya, sehingga anaknya terjerumus pada pergaulan bebas.

4. Haus akan prestasi anak
Banyak orangtua yang merasa sangat bahagia ketika anak-anaknya mendapat prestasi, terutama prestasi akademik. Sehingga orangtua menekan anak-anaknya untuk meraih prestasi gemilang. Anak-anak dipaksa untuk mengikuti berbagai les agar meraih prestasi. Hidup di bawah tekanan sangatlah tidak nyaman. Begitu pun dengan anak remaja kita. Mereka tidak nyaman dan akhirnya mereka berlari dari tekanan itu kepada hal-hal negatif misalnya narkoba, berselancar di internet, menikmati pornografi, dan lain sebagainya.

5. Kurang berkomunikasi dengan anak
Ketika anak kita menginjak usia remaja, banyak hal baru yang akan dialaminya. Sehingga mereka mudah galau dan memerlukan tempat untuk curhat. Apa jadinya jika komunikasi remaja dengan orangtuanya tersumbat. Mereka akan mencari tempat curhat yang lain. Kalau mereka menemukan sosok yang baik selain orangtuanya tidak jadi masalah, tapi jika menemukan sosok yang tidak baik bisa fatal akibatnya. Padahal dengan komunikasi yang sehat antara orangtua dan anak, bisa memagari anak dari perilaku yang tidak baik.

6. Orang tua tidak berempati pada anak remajanya
Sekali lagi bahwa anak remaja kita akan mengalami banyak hal baru yang menyebabkan mereka kebingungan dengan diri sendiri. Acapkali orangtua tidak mau tahu dengan ketidak nyamanan anaknya. Sehingga anak-anak itu mencari solusi sendiri dengan resiko melangkah di luar rel kebenaran.

7. Orang tua tidak berhasil membuang sampah dalam dirinya
Tekanan pekerjaan, beban hidup yang semakin berat, dan letih menyebabkan kita menyimpan emosi yang siap meledak. Emosi itu adalah sampah dalam diri kita. Alangkah bahayanya jika kita membawa sampah itu ketika berinteraksi dengan buah hati. Kita menjadi mudah terpancing emosi dengan hal-hal sepele di hadapan anak kita. Bisa jadi anak-anak kita-lah tempat membuang sampah dalam diri kita. Mereka menjadi luapan emosi kita.

Itulah beberapa kesalahan yang sering orang tua lakukan dalam mendidik anak remaja. (bs/choir)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.