8 Cara Cerdas Didik Anak Agar Masa Depannya Cerah

Avatar of PortalMadura.Com
8 Cara Cerdas Didik Anak Agar Masa Depannya Cerah
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Semua orang tua pasti ingin anaknya menjadi orang yang sukses, mempunyai masa depan cerah dan bermanfaat bagi orang lain. Oleh karena itu, mereka melakukan berbagai macam cara agar si anak menjadi seperti yang mereka inginkan.

Namun, kadangkala tidak demikian. Karena anak memliki karakteristik dan cara sendiri untuk menjadi apa yang mereka mau. Oleh karena itu, sebagai orang tua Anda perlu melakukan beberapa cara ini agar sang anak mempunyai masa depan cerah. Penasaran?

Berikut ini penjelasannya:

Menunjukkan Gaya Pengasuhan yang Otoritatif
Orang tua yang sukses membesarkan anaknya menunjukkan gaya pengasuhan otoritatif daripada otoriter. Pola asuh otoritatif dapat diterapkan dengan cara demokrasi. orangtua yang berwibawa akan menetapkan aturan dan mengharapkan mereka untuk mengikuti, tetapi mereka juga mengizinkan aturan yang mereka terapkan untuk diperdebatkan.

Sementara orang tua otoriter tidak mengizinkan perdebatan atau bahkan mempertanyakan aturan. Anak-anak dari orang tua otoriter cenderung memiliki harga diri yang lebih rendah dan berada pada risiko yang lebih besar terhadap depresi daripada orang tua yang berwibawa.

Memilih Diet Sehat dan Berolahraga untuk Kesehatan Diri Sendiri
Orang tua yang memiliki fisik sehat lebih mampu mengatur anak mereka, dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama mereka. Anak-anak pun dapat memandang orang tua mereka, sebagai teladan yang cocok diikuti. Anak-anak dengan orang tua yang sehat cenderung meniru perilaku sehat sepanjang hidup mereka.

Mengekspos Anak ke Budaya yang Berbeda
Mengekspos anak-anak ke berbagai tempat, orang dan budaya yang berbeda, dapat membantu mereka untuk menggunakan bagian otak yang tidak digunakan dalam lingkungan masa kanak-kanak. Bepergian dapat mengaktifkan area otak yang bertanggung jawab untuk fungsi kognitif, kecerdasan sosial, perhatian, motivasi, dan memori anak.

Memberi Tugas Kepada Anak
Harvard Grant Study menegaskan bahwa prediktor terbesar dari kesuksesan seseorang adalah apakah mereka diberi tugas sebagai seorang anak atau tidak.

Tugas-tugas ini membantu anak belajar disiplin, prioritas, kerja sama dan kerja tim. Memberikan mereka tugas akan membuatnya siap untuk menghadapi dunia nyata dan kerja keras yang dibutuhkan. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengantisipasi dedikasi yang dibutuhkan dari pendidikan lanjutan atau karir.

Mengajari Anak Cara Belajar dari Kegagalan
Orang tua dari anak yang sukses menekankan upaya yang sah atas keberhasilan yang sebenarnya. Sementara nilai penting bagi orang tua adalah, kerja keras. Seorang anak yang mampu bekerja keras lebih siap untuk sukses daripada anak yang takut untuk memulai karena takut tidak dapat menyelesaikan dengan sempurna.

Makan Malam Bersama Keluarga
Makan teratur bersama satu keluarga memberi anak konsistensi dan struktur, melembagakan disiplin pribadi sejak dini. Makan malam keluarga juga membantu membangun hubungan di antara anggota keluarga dan memungkinkan anak-anak untuk mengatasi setiap masalah yang mungkin mereka alami.

American College of Pediatricians menemukan bahwa anak-anak yang secara teratur makan bersama keluarga cenderung tidak menunjukkan perilaku negatif berisiko tinggi, akibat kurang kesepian dan memiliki hubungan keluarga yang lebih kuat.

Memberi Anak Tanggung Jawab
Selain memberikan tugas, orang tua dari anak yang berhasil akan membiarkan mereka belajar bagaimana caranya bertanggung jawab. Membiarkan mereka membuat keputusan sendiri dengan waktu dan prioritas. Sebagai contoh, orang tua yang sukses mungkin mengizinkan anaknya merencanakan jadwal selama seminggu atau memutuskan apa yang akan dibawa ke sekolah untuk makan siang.

Membantu Anak Mengembangkan Keterampilan Sosial
Membantu anak belajar berinteraksi dan bekerja dengan baik dengan orang lain dapat menentukan keberhasilan anak di masa depan. Sebuah studi selama 20 tahun yang diterbitkan dalam American Journal of Public Health menemukan bahwa anak-anak yang kompeten secara sosial lebih mungkin memiliki gelar sarjana dan karir pada saat mereka berusia 25 tahun. (okezone.com/Desy)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.