PortalMadura.Com, Sumenep – Sebanyak sembilan (9) Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sedang melakukan eksplorasi migas di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
“Ada sembilan KKKS yang melakukan eksplorasi di Sumenep,” kata Staf Humas Perwakilan SKK Migas Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa), Priandono Hernanto, pada Seminar Migas oleh KJS di Sumenep beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, selama eksplorasi pemerintah tidak mengeluarkan apapun pada perusahaan itu. “Ia (perusahaan, red) mengeluarkan dana sendiri sampai menemukan migas,” terangnya.(baca : Tak Berikan Dampak Positif, Wabup Sumenep Ancam Usir Perusahaan Migas)
Jika tidak menemukan migas, sambungnya, pemerintah juga tidak rugi. Sebab, dalam bisnis migas tidak ada istilah pemerintah mengeluarkan dana segar.
“Kalau menghasilkan migas, pemerintah juga tidak membayar dalam bentuk uang, melainkan bagi hasil migas antara pemerintah dengan KKKS itu tadi,” ucapnya.
Besarannya, yaitu untuk minyak bumi, pemerintah mendapatkan 85 persen dan KKKS 15 persen. Sedangkan gas bumi, pemerintah mendapatkan 75 persen dan KKKS 25 persen.
“Siapa yang melakukan penghitungan?. Ini kembali pada aturan, ya pemerintah pusat, dalam hal ini menteri keuangan,” ujarnya.
Eksplorasi
Selama proses eksplorasi, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memastikan ada tidaknya kandungan migasnya.
Mulai dari study geologi, study geofisika antara 6-1,5 tahun, survei seismik 1-4 tahun. Lalu, proses pengeboran.
“Data yang akurat dari proses itu, belum tentu menghasilkan, tapi harus dibuktikan dengan pekerjaan,” terang Staf Humas Perwakilan SKK Migas Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa) Priandono Hernanto.
Ia mencontohkan, satu sumur membutuhkan 1-4 bulan. Kalau memang benar ada kandungan migasnya, proses produksi bahan mentah membutuhkan 3-6 tahun.
“Selama proses itu, hingga menemukan kandungan migas, pemerintah tidak mengeluarkan apa-apa,” kembali menegaskan.
Kontribusi
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) mulai awal melakukan kegiatan diharapkan sudah memberikan kontribusi hulu migas terhadap perekonomian daerah.
Staf Humas Perwakilan SKK Migas Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa), Priandono Hernanto menjelaskan, kontribusi itu dalam bentuk penyerapan tenaga kerja lokal.
“Dalam hal tenaga kerja ini, sumber daya manusia (SDM) lokal harus mampu mengimbangi kebutuhan perusahaan. Misalnya, harus bisa berbahasa inggris,” ujarnya.
Selain itu, terciptanya multiplier effect, antara lain, tumbuhnya perusahaan lokal (barang dan jasa), sumber penerimaan daerah (perizinan, retribusi, dan pajak), berkembangnya sarana dan prasarana, terbukanya akses daerah, tumbuhnya industri pendukung (perhotelan, catering, rumah makan, transportasi.
Yang tak kalah pentingnya, adalah tanggung jawab sosial (pengembangan ekonomi masyarakat, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, lingkungan, serta Dana Bagi Hasil Migas.
12 KKKS sedang Eksplorasi di Madura, 9 di Sumenep
1. SPE Petroleum Ltd (Madura), Bangkalan, Sampang, Pamekasan
2. PT Energi Mineral Langgeng (South East Madura) Sumenep
3. AWE (North Madura) NZ Ltd (North Madura) Sumenep
4. AWE (Terumbu) NZ Ltd (Terumbu) Bangkalan
5. PT. Easco East Sepanjang (East Sepanjang) Sumenep
6. PetroJava Inc (North Kangean) Sumenep
7. Husky Anugerah Ltd (Anugerah) Sumenep
8. Mitra Energy Indonesia Sibaru Pte Ltd (Sibaru) Sumenep
9. Amstelco Karapan Pte Ltd (Karapan) Sampang
10. Techwin Energy Northeast Madura Ltd (Northeast Madura) Sumenep
11. Golden Code Comersial Ltd (NorthEast Madura VI) Sumenep
12. Greenstar Assets Ltd (East Kangean) Sumenep
6 KKKS sedang Eksploitasi di Madura, 3 di Sumenep
1. PT Pertamina Hulu Energi (West Madura Offshore-WMO) Bangkalan
2. Santos Sampang Pty Ltd (Sampang) Sampang
3. Santos Madura Offshore Pty Ltd (Madura Offshore) Sumenep
4. Kangean Energy Indonesia (Kangean) Sumenep
5. Petronas Carigali Ketapang II ltd (Ketapang) Sampang
6. Husky-CNOOC Madura Limited (Madura Strait) Sampang-Sumenep
(Hartono)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
