97 Tim Bola Tangkap Ramaikan Ajang Bupati Cup 2015

Avatar of PortalMadura.Com
97 Tim Bola Tangkap Ramaikan Ajang Bupati Cup 2015
Salah satu tim bola tangkap (foto Moh Suhdi Rolies)

PortalMadura.Com, – Sebanyak 97 tim olah raga tradisional atau yang disebut “” oleh mayarakat Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur ikut meramaikan ajang Bupati Cup 2015.

Pertandingan bola tangkap yang digelar di Lapangan Renteng atau lapangan Kerapan Sapi Batuputih tersebut, memakan waktu lama untuk menentukan pemenangnya. Dijadwalkan, babak final bakal berlangsung, Selasa (31/3/2015).

“Acara ini juga digemari oleh warga, terbukti banjir penonton hingga mencapai 2.000 orang,” kata Moh Suhdi Rolies, Sekretaris Panitia Bola Tangkap Bupati Cup 2015, Minggu (29/3/2015).

Ia menjelaskan, setiap tim terdiri dari sembilan orang dan mempunyai tugas berbeda. Tujuannya sama, agar bola lawan tidak masuk dalam garis lapangan yang mempunyai lebar 2,5 meter dan panjang lapangan 15 meter.

“Biasanya, didepan ada tiga orang. Dibelakangnya, ada dua orang sebagai penghadang bola. Di belakangnya lagi dua orang yang biasa disebut ‘pur', terus dibelakangnya lagi kontrol dan paling belakang disebut ‘morsal',” urainya.

Sedangkan jarak dari tempat melempar bola ke garis depan tempat memasukkan bola yang dijaga sembilan orang tersebut mencapai 4 meter. “Jadi, permainannya unik. Cara menghitung bola masuk, pertama tim harus memasukkan bola dengan cara membelakangi lawan. Ini yang di sebut bal budi,” katanya.

Lalu, tim tersebut harus bisa memasukkan bola dengan cara menghadap lawan. Biasa disebut ‘Kepang atau Sepang'. Cara ini harus mampu memasukkan bola hingga lima kali. Baru diperkanankan untuk menendang bola hingga masuk satu kali.

“Jadi, hitungan bola masuk dari bal budi dan sepang serta tendangan mencapai hitungan tujuh bola masuk. Dan dua tim lawan diberi kesempatan empat kali putaran,” jelasnya.

Sementara, Bupati Sumenep A Busyro Karim mengaku sengaja mensuport kegiatan bola tangkap tersebut, karena olah raga tradisional yang unik dan perlu dijaga kelestariannya.

“Ini kan bagian dari budaya yang dimiliki masyarakat Sumenep yang bersifat baik. Jadi, perlu dijaga kelestariannya melalui event bupati cup tiap tahun,” tandasnya.(Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.