PortalMadura.Com, Bangkalan- Bakal calon Bupati Bangkalan, Madura, Jawa Timur, KH. Abd Latif Amin Imron, mengajak masyarakat untuk merefleksikan semangat perjuangan para ulama dan santri dalam kehidupan sehari-hari pada momentum Hari Santri Nasional 2017.
“Dulu, KH. Hasyim Asy’ari melalui resolusi jihad dengan menginstruksikan para santri untuk berjuang. Pada saat itu, penjajah tidak mau mengakui negara ini merdeka. Itu kiai dan santri dari beberapa pondok pesentren di Jawa Timur dan Madura berjuang untuk mempertahankan NKRI,” kanta, Minggu (22/10/2017).
Menurutnya, dalam sejarah perjuangan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tanggal 22 Oktober, adalah perpaduan antara ulama dan santri, membuktikan bahwa yang berada digarda terdepan dalam mengusir para penjajah adalah ulama dan santri.
Pria yang pernah nyantri di Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan itu, mengatakan, semangat tersebut menjadi modal awal untuk melakukan perubahan diberbagai sektor kehidupan. Mengambil bagian untuk menjadi santri yang produktif. Dan berperan aktif untuk berjuang melawan penjajahan.
“Karena sekarang sudah tidak ada penjajah lagi, maka semangat perjuangan itu harus tetap ada, misalnya tidak bermalas-malasan, mengerjakan hal-hal yang produktif dan banyak bermanfaat bagi dirinya sendiri dan masyarakat. Itu perjuangan juga, malas itu harus dilawan itu,” katanya.
Dalam peringatan Hari Santri Nasional ini dia berharap, Bangkalan yang telah mendeklarasikan diri sebagai Kota Dzikir dan Salawat harus sselalu menjaga marwah tersebut. Pondok Pesantren telah membuktikan peranannya di masa lalu. Santri harus masuk diberbagai profesi, sehingga semangat itu terus dapat dijabarkan untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Apalagi Madura ya, khususnya Bangkalan, dikenal dengan kota santri, Kota Dzikir dan Salawat, jadi itu harus terus dijaga nilai-nilai itu, santri harus masuk ke berbagai sektor, pengusaha, politisi, karena merupakan semangat perjuangan,” pungkasnya.(Hamid/Har)